Jumat, 02 Mei 2014

Manfaat Pisang Batu



MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN I
MENGKAJI ISSUE KEHAMILAN & EVIDENCE BASED KEHAMILAN TERKINI




Disusun oleh:
1.     Franata Suriana Esthi (13140070)
2.     Lidya Sarastiana S. (13140087)
3.     Atikah Nurul Q (13140078)
4.     Fatmawati Latuconsina (13140112)
5.     Jeannith Ecaresty Pelindima (13140088)

Kelas : B 10.2

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI D4 BIDAN PENDIDIK
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2014/2015


Kata Pengantar
Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat- Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “ Mengkaji Issue Kehamilan & Evidance Based Kehamilan “. Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas matakuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan dan kelengkapan dari rangkaian perkuliahan kami.
Dalam kesempatan ini kami juga berterima kasih kepada pihak- pihak yang tidak dapat kami sebutkan namanya, yang sangat berperan dalam memberikan dorongan, bantuan, dukungan, dan arahan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari penyusunan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu saran yang membangun sngat kami perlukan untuk memperbaiki makalah ini.





                                                Yogyakarta, 27 Februari 2014



                                                          Penyusun




Daftar isi
                         
Bab 1 PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang........................................................................................
B.   Maksud dan Tujuan.................................................................................
Bab 2 ISI
A.   Isu Terkini Dalam Asuhan Kehamilan....................................................
B.   Evidence Based Asuhan Kehamilan........................................................
Bab 3 PEMBAHASAN
A.   Diskusi  Kelompok..............................................................................
Bab 4 PENUTUP
A.   Kesimpulan..............................................................................................
B.   Saran........................................................................................................
Daftar pustaka











BAB 1
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Hamil adalah  harapan setiap perempuan dalam membangun rumah tangga, tetapi ada kalanya perempuan takut hamil dikarenakan phobia dengan peristiwa disekitarnya. Seorang bidan harus  mampu memberikan asuhan kehamilan yang membantu dan melindungi masa kehamilan hingga proses melahirkan secara sehat dan normal sesuai bagi sebagian besar prempuan. Bidan dalam memberikan asuhan kehamilan harus selalu didukung dengan argumentasi ilmiah, analisis, serta pertimbangan yang matang. Oleh karenanya segala akibat yang timbul dari tindakan asuhan kehamilan merupakan tanggung jawab bidan.
Tindakan yang profesional dan berkualitas terfokus pada klien berdasar ilmu pengetahuan, merupakan tanggung jawab semua bidan.


B.   Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan kami menyusun makalah iniadalah selain sebagai salah sattu persyaratan melengkapi tugas mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan dan juga karena mengingat pada tahun 1998 kematian maternal di Indonesia diperkirakan 450 per 100000 kelahiran hidup (dari Simposium Nasional Kesejahteraan Ibu pada tanggal 29 Juni 1998). Angka tersebut yang tertinggi senegara ASEAN dan 50- 100 kali lebih tinggi dari angka kematian maternal di negara maju.
Penyebab tingginya AKI adalah preeklamsia/ eklamsia, infeksi, dan perdarahan post partum. Sebagian besar penyebab tersebut dapat dicegah melalui asuhan kehamilan yang berkualitas. Sebagai seorang calon bidan, nantinya dalam menjalankan profesi kita, kita harus senantiasa mengikuti berbagai isu terkini dan evidence based yang berhubungan dengan asuhan kehamilan oleh karena itu kami menyusun makalah ini juga dengan tujuan sebagai referensi atau bahan bacaan bagi kita agar mengetahui salah satu isu dan evidence based tersebut.


BAB 2
ISI

A.   Isu Terkini Dalam Asuhan Kehamilan
PENGARUH KONSUMSI JANTUNG PISANG BATU TERHADAP
PENINGKATAN PRODUKSI ASI
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi karena merupakan makanan alamiah yang sempurna, mudah dicerna oleh bayi dan mengandung zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan, kekebalan dan mencegah berbagai penyakit serta untuk kecerdasan bayi, aman dan terjamin kebersihannya karena langsung diberikan kepada bayi agar terhindar dari gangguan pencernaan seperti diare, muntah dan sebagainya (Setiawan A, 2009). Pemberian ASI eksklusif adalah memberikan ASI tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak seperti diare dan radang paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran (Depkes, 2003).
Jantung pisang batu merupakan jenis tanaman yang mengandung laktagogum memiliki potensi dalam menstimulasi hormon oksitoksin dan prolaktin seperti alkaloid, polifenol, steroid, flavonoid dan substansi lainnya paling efektif dalam meningkatkan dan memperlancar produksi ASI. Reflek prolaktin secara hormonal untuk memproduksi ASI, waktu bayi menghisap puting payudara ibu, terjadi rangsangan neorohormonal pada puting susu dan areola ibu. Rangsangan ini diteruskan ke hipofisis melalui nervos vagus, kemudian ke lobus anterior. Dari lobus ini akan mengeluarkan hormon prolaktin, masuk ke peredaran darah dan sampai pada kelenjar-kelenjar pembuat ASI. Kelenjar ini akan terangsang untuk menghasilkan ASI (Murtiana, 2011).
Pemanfaatan jantung pisang pada masyarakat sudah banyak ditemui, seperti menyembuhkan luka lecet pada kaki, memberikan perasaan kenyang yang lebih lama, digunakan untuk membuat sayur karena kandungan protein dan vitamin, serta dimakan untuk memperlancar dan memperbanyak produksi ASI. Pengolahan jantung pisang pada masyarakat biasa dilakukan dengan cara direbus, diurap, dikukus dan dioseng-oseng. Jantung pisang menjadi bahan makanan yang memiliki banyak manfaat dan mudah didapatkan oleh masyarakat karena bisa
dengan mudah ditanam di pekarangan rumah. Dengan pemanfaatan jantung pisang batu yang dapat meningkatkan produksi ASI, dapat membantu keberhasilan program pemerintah (Kementerian
Kesehatan) dalam upaya pemberian ASI Eksklusif.

B.   Evidence Based Asuhan Kehamilan
Salah satu aspek yang harus dipenuhi dalam memberikan asuhan kebidanan yang bertanggung jawab adalah yang mengacu pada hasil penelitian yang paling up to date. Hasil penelitian yang didapatkan beserta rekomendasi dari peneliti dijadikan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan. Dari kasus diatas, sudah dapat dibuktikan keakuratannya karena sudah dilakukan penelitian mengenai manfaat mengkonsumsi jantung pisang batu selama hamil yang ternyata dapat meningkatkan produksi ASI ibu. Berikut ini akan dibahas Evidence Based dari isu diatas.
Agar ibu berhasil dalam memberikan ASI secara eksklusif, maka ibu yang sedang hamil harus mendapat tambahan makanan untuk menghindari kemunduran dalam pembuatan dan produksi ASI. Jika makanan ibu terus-menerus tidak memenuhi asupan gizi yang cukup, tentu kelenjar- kelenjar pembuat air susu dalam payudara ibu tidak akan bekerja dengan sempurna dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap produksi ASI (Murtiana T, 2011). Ibu  harus memperhatikan beberapa hal untuk meningkatkan kualitas dan jumlah volume ASI yang dimilikinya. Ada beberapa saran yang perlu diperhatikan para ibu, yaitu: mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang dapat meningkatkan volume ASI. Jumlah ASI sedikit bisa diatasi ibu dengan mengkonsumsi sayur katuk (Santoso, U, 2009), labu siam (Soetiarso, T.A, 2010), kacang panjang (Tri, K.W, 2004), dan jantung pisang (Kappara M, 2011). Sayursayuran tersebut terbukti mampu meningkatkan volume air susu ibu. Selain sayur-sayur tersebut, buah-buahan yang mengandung banyak air akan membantu ibu menghasilkan ASI yang berlimpah, seperti melon, semangka, pear, dan banyak lagi buahbuahan berair lain yang sangat baik dikonsumsi ibu menyusui (Kappara M, 2011). Indonesia dengan keanekaragaman hayatinya, mempunyai potensi yang sangat besar untuk menyediakan obat alami, mengingat banyak tumbuhan obat yang tumbuh dengan baik. Sejak dulu, bangsa Indonesia telah mengenal tanaman obat dan memanfaatkan untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit. Pemanfaatan tumbuhan obat tersebut diperoleh berdasarkan pengalaman empirik yang diturunkan dari nenek moyang kita. Pengobatan dengan bahan asal tumbuhan disebut fitoterapi yang dalam penerapannya pada waktu ini dikenal dalam bentuk jamu dan fitofarma (Santoso U, 2009 dalam Murtiana, 2011).
Salah satu jenis keanekaragaman hayati tersebut adalah jantung pisang yang merupakan bagian dari tanaman pisang, dipilihnya jantung pisang untuk dapat meningkatkan produksi ASI karena harganya murah dan untuk memperolehnya sangat mudah. Hampir di setiap pekarangan rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Srikuncoro ditanami pohon pisang. Ada dua alasan yang mendasar dalam penelitian ini untuk memilih jantung pisang Batu digunakan untuk meningkatkan produksi ASI yaitu: Jenis jantung pisang yang umumnya dijual di pasaran berasal dari jenis pisang kepok, klutuk/batu, dan pisang siam dan menurut masyarakat di daerah tempat penelitian, bahwa jantung pisang batu rasanya lebih enak, teksturnya lembut dan tidak terasa pahit sedikitpun seperti rasa jantung pisang yang lainnya. Alasan ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Prof. Dr. Made Astawan (2011). Yang paling enak adalah jenis pisang batu/klutuk bahkan bisa di makan mentah sebagai lalapan. Menurut Prof. Dr. Made Astawan, ahli Teknologi Pangan dan Gizi dari IPB selain karbohidrat, jantung pisang juga mengandung protein, mineral (terutama fosfor, kalsium, dan besi), serta sejumlah vitamin A, B1 dan C.Dari hasil penelusuran dan survei awal peneliti selama 2 hari terhadap 10 orang ibu  yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Srikuncoro Kabupaten Bengkulu Tengah, ternyata 6 orang ibu tidak memiliki masalah pada produksi ASI mengatakan mereka mengkonsumsi jantung pisang yang mereka percayai dapat meningkatkan produksi ASI sejak dulu. Ada 4 ibu menyusui mengalami kesulitan dalam memberi ASI dengan alasan kurangnya produksi ASI.



BAB 3
PEMBAHASAN

A.   Hasil Diskusi
Sebagai seorang tenaga kesehatan khususnya seorang bidan, kita dituntut untuk mampu memberikan pelayanan atau asuhan kebidanan yang yang bertanggung jawab dan juga  menagacu pada standar kompetensi seorang bidan. Kita harus bisa memberikan pelayan yang memuaskan pada klien yang sesuai dengan kebutuhan klien. Seorang bidan juga akan menjadi pendidik yang memberikan konseling- konseling kesehatan kepada kliennnya. Karena pada setiap kunjungan kliennya saat memeriksakan kehamilannya ataupun kesehatannya, seorang bidan dituntut untuk bisa memberikan penjelasan kepada kliennya mengenai kesehatan agar tidak terjadi kesalahan seperti pasien salah menafsirkan apa yang disampaikan oleh bidan ataupun kesalahan karena pasien mengikuti anjuran- anjuran dari para orang tua atau dukun yang sebenarnya hal tersebut ada yang tidak boleh atau tidak baik bagi kesehatan ibu dan bayi, karena mengingat saat ini pengaruh budaya atau kepercayaan zaman dahulu masih sangat dipercaya keefektifannya oleh kalangan- kalangan atau lingkungan tertentu.
Karena itulah, sebagai seorang bidan kita harus selalu mengikuti perkembangan- perkembangan terkini asuhan kebidanan  atau hasil- hasil penelitian dari para peneliti agar bisa dijadiakan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan. Seperti pada kasus diatas yang mengatakan bahwa mengkonsumsi pisang batu selama kehamilan dapat meningkatkan produksi ASI. Issue dan evidence base tersebut sangatlah penting untuk kits ketahui manakala kita ditempatkan pada daerah yang mmemiliki potensi alam seperti itu. Karena kita sudah mengetahui khasiat dari pisang batu ini dan hal tersebut sudah mendapatkan keakuratan yang pasti dan baik bagi hamil maka nanti kita bisa memberikan saran kepada ibu hamil, dengan begitu kita setidaknya sudah membantu mengurangi resiko ASI tidak bisa keluar mengingat Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi karena merupakan makanan alamiah yang sempurna, mudah dicerna oleh bayi dan mengandung zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan, kekebalan dan mencegah berbagai penyakit serta untuk kecerdasan bayi, aman dan terjamin kebersihannya karena langsung diberikan kepada bayi agar terhindar dari gangguan pencernaan seperti diare, muntah dan sebagainya (Setiawan A, 2009).   Indonesia dengan keanekaragaman hayatinya, mempunyai potensi yang sangat besar untuk menyediakan obat alami, mengingat banyak tumbuhan obat yang tumbuh dengan baik. Sejak dulu, bangsa Indonesia telah mengenal tanaman obat dan memanfaatkan untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit. Pemanfaatan tumbuhan obat tersebut diperoleh berdasarkan pengalaman empirik yang diturunkan dari nenek moyang kita. Pengobatan dengan bahan asal tumbuhan disebut fitoterapi yang dalam penerapannya pada waktu ini dikenal dalam bentuk jamu dan fitofarma dan salah satunya adalah pisang batu tersebut.















BAB 4
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dalam memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil, bidan harus memberikan pelayan yang komprehensif atau menyeluruh. Salah satu aspek yang harus dipenuhi dalam memberikan asuhan kebidanan yaitu harus bertanggung jawab dan mengacu pada hasil penelitian yang sudah dipastikan keakurataannya oleh peneliti yang dapat dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan. Karena itu, bidan harus mengikuti berbagai isu terkini yang berhubungan dengan kesehatan wanita.

B.   Saran
Bagi Akademik, Penelitian ini hendaknya dapat menambah referensi mahasiswa tentang peningkatan produksi ASI, sehingga mahasiswa dapat meningkatkan kemampuannya agar terampil dalam memberikan konseling tentang pentingnya membantu ibu menyusui dalam peningkatan produksi ASI sehingga dapat meningkatkan pemberian ASI eksklusif. Bagi Tempat Penelitian, petugas kesehatan khususnya bidan agar lebih meningkatkan keterampilan melalui literatur terbaru, pelatihan serta konseling pada setiap pemeriksaan ibu hamil, sehingga memiliki pengetahuan tentang manfaat yang cukup terhadap jantung pisang batu dalam meningkatkan produksi ASI. Bagi Peneliti Lain, Diharapkan agar peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dengan faktorfaktor lain yang dapat meningkatkan produksi ASI seperti: sayur katuk, labu siam, kacang panjang dan buah-buahan yang mengandung banyak air akan membantu ibu menghasilkan ASI yang berlimpah, seperti melon, semangka, pear, dan banyak lagi buah-buahan berair serta banyak faktor lain, seperti psikologi, pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), status gizi dan penggunaan alat kontrasepsi.



Daftar Pustaka
Alimul, H.A, 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Salemba Medika, Jakarta.
Arifi n, M.S, 2004. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktorfaktor yang Memengaruhinya. Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM, USU, Medan.
_________, 2012. Jantung Pisang Sebagai Laktogogum. bidanzone.com.
Romauli, suryati, 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan I Konsep Dasar Asuhan Kehamilan .yogyakarta. Nuhamedika.





                                                                             




Tidak ada komentar:

Posting Komentar