MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN I
MENGKAJI ISSUE KEHAMILAN & EVIDENCE BASED KEHAMILAN
TERKINI
Disusun oleh:
1.
Franata Suriana Esthi (13140070)
2.
Lidya Sarastiana S. (13140087)
3.
Atikah Nurul Q (13140078)
4.
Fatmawati Latuconsina (13140112)
5.
Jeannith Ecaresty Pelindima (13140088)
Kelas : B 10.2
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI D4 BIDAN PENDIDIK
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2014/2015
Kata
Pengantar
Puji
dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat- Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
dengan judul “ Mengkaji Issue Kehamilan & Evidance Based Kehamilan “.
Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas matakuliah Asuhan Kebidanan
Kehamilan dan kelengkapan dari rangkaian perkuliahan kami.
Dalam
kesempatan ini kami juga berterima kasih kepada pihak- pihak yang tidak dapat
kami sebutkan namanya, yang sangat berperan dalam memberikan dorongan, bantuan,
dukungan, dan arahan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
menyadari penyusunan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu
saran yang membangun sngat kami perlukan untuk memperbaiki makalah ini.
Yogyakarta, 27
Februari 2014
Penyusun
Daftar isi
Bab 1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................
B. Maksud
dan
Tujuan.................................................................................
Bab 2 ISI
A. Isu
Terkini Dalam Asuhan Kehamilan....................................................
B. Evidence
Based Asuhan Kehamilan........................................................
Bab 3 PEMBAHASAN
A. Diskusi
Kelompok..............................................................................
Bab 4 PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran........................................................................................................
Daftar pustaka
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hamil
adalah harapan setiap perempuan dalam
membangun rumah tangga, tetapi ada kalanya perempuan takut hamil dikarenakan
phobia dengan peristiwa disekitarnya. Seorang bidan harus mampu memberikan asuhan kehamilan yang
membantu dan melindungi masa kehamilan hingga proses melahirkan secara sehat
dan normal sesuai bagi sebagian besar prempuan. Bidan dalam memberikan asuhan
kehamilan harus selalu didukung dengan argumentasi ilmiah, analisis, serta
pertimbangan yang matang. Oleh karenanya segala akibat yang timbul dari
tindakan asuhan kehamilan merupakan tanggung jawab bidan.
Tindakan
yang profesional dan berkualitas terfokus pada klien berdasar ilmu pengetahuan,
merupakan tanggung jawab semua bidan.
B.
Maksud dan Tujuan
Adapun
maksud dan tujuan kami menyusun makalah iniadalah selain sebagai salah sattu
persyaratan melengkapi tugas mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan dan juga
karena mengingat pada tahun 1998 kematian maternal di Indonesia diperkirakan
450 per 100000 kelahiran hidup (dari Simposium Nasional Kesejahteraan Ibu pada
tanggal 29 Juni 1998). Angka tersebut yang tertinggi senegara ASEAN dan 50- 100
kali lebih tinggi dari angka kematian maternal di negara maju.
Penyebab
tingginya AKI adalah preeklamsia/ eklamsia, infeksi, dan perdarahan post
partum. Sebagian besar penyebab tersebut dapat dicegah melalui asuhan kehamilan
yang berkualitas. Sebagai seorang calon bidan, nantinya dalam menjalankan
profesi kita, kita harus senantiasa mengikuti berbagai isu terkini dan evidence
based yang berhubungan dengan asuhan kehamilan oleh karena itu kami menyusun
makalah ini juga dengan tujuan sebagai referensi atau bahan bacaan bagi kita
agar mengetahui salah satu isu dan evidence based tersebut.
BAB
2
ISI
A.
Isu Terkini Dalam Asuhan Kehamilan
PENGARUH KONSUMSI JANTUNG PISANG
BATU TERHADAP
PENINGKATAN PRODUKSI ASI
Air susu ibu (ASI) adalah makanan
terbaik untuk bayi karena merupakan makanan alamiah yang sempurna, mudah
dicerna oleh bayi dan mengandung zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan bayi
untuk pertumbuhan, kekebalan dan mencegah berbagai penyakit serta untuk
kecerdasan bayi, aman dan terjamin kebersihannya karena langsung diberikan
kepada bayi agar terhindar dari gangguan pencernaan seperti diare, muntah dan
sebagainya (Setiawan A, 2009). Pemberian ASI eksklusif adalah memberikan ASI
tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai
berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Pemberian ASI eksklusif mengurangi
tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa
anak-anak seperti diare dan radang paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit
dan membantu menjarangkan kelahiran (Depkes, 2003).
Jantung pisang batu merupakan jenis
tanaman yang mengandung laktagogum memiliki potensi dalam menstimulasi hormon
oksitoksin dan prolaktin seperti alkaloid, polifenol, steroid, flavonoid dan
substansi lainnya paling efektif dalam meningkatkan dan memperlancar produksi
ASI. Reflek prolaktin secara hormonal untuk memproduksi ASI, waktu bayi
menghisap puting payudara ibu, terjadi rangsangan neorohormonal pada puting
susu dan areola ibu. Rangsangan ini diteruskan ke hipofisis melalui nervos
vagus, kemudian ke lobus anterior. Dari lobus ini akan mengeluarkan hormon
prolaktin, masuk ke peredaran darah dan sampai pada kelenjar-kelenjar pembuat
ASI. Kelenjar ini akan terangsang untuk menghasilkan ASI (Murtiana, 2011).
Pemanfaatan jantung pisang pada
masyarakat sudah banyak ditemui, seperti menyembuhkan luka lecet pada kaki,
memberikan perasaan kenyang yang lebih lama, digunakan untuk membuat sayur
karena kandungan protein dan vitamin, serta dimakan untuk memperlancar dan
memperbanyak produksi ASI. Pengolahan jantung pisang pada masyarakat biasa
dilakukan dengan cara direbus, diurap, dikukus dan dioseng-oseng. Jantung
pisang menjadi bahan makanan yang memiliki banyak manfaat dan mudah didapatkan
oleh masyarakat karena bisa
dengan mudah ditanam di pekarangan
rumah. Dengan pemanfaatan jantung pisang batu yang dapat meningkatkan produksi
ASI, dapat membantu keberhasilan program pemerintah (Kementerian
Kesehatan) dalam upaya pemberian
ASI Eksklusif.
B.
Evidence Based Asuhan Kehamilan
Salah
satu aspek yang harus dipenuhi dalam memberikan asuhan kebidanan yang
bertanggung jawab adalah yang mengacu pada hasil penelitian yang paling up to
date. Hasil penelitian yang didapatkan beserta rekomendasi dari peneliti
dijadikan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan. Dari kasus diatas, sudah
dapat dibuktikan keakuratannya karena sudah dilakukan penelitian mengenai
manfaat mengkonsumsi jantung pisang batu selama hamil yang ternyata dapat
meningkatkan produksi ASI ibu. Berikut ini akan dibahas Evidence Based dari isu
diatas.
Agar ibu berhasil dalam memberikan
ASI secara eksklusif, maka ibu yang sedang hamil harus mendapat tambahan
makanan untuk menghindari kemunduran dalam pembuatan dan produksi ASI. Jika
makanan ibu terus-menerus tidak memenuhi asupan gizi yang cukup, tentu kelenjar-
kelenjar pembuat air susu dalam payudara ibu tidak akan bekerja dengan sempurna
dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap produksi ASI (Murtiana T, 2011).
Ibu harus memperhatikan beberapa hal
untuk meningkatkan kualitas dan jumlah volume ASI yang dimilikinya. Ada
beberapa saran yang perlu diperhatikan para ibu, yaitu: mengkonsumsi
sayur-sayuran dan buah-buahan yang dapat meningkatkan volume ASI. Jumlah ASI
sedikit bisa diatasi ibu dengan mengkonsumsi sayur katuk (Santoso, U, 2009),
labu siam (Soetiarso, T.A, 2010), kacang panjang (Tri, K.W, 2004), dan jantung
pisang (Kappara M, 2011). Sayursayuran tersebut terbukti mampu meningkatkan
volume air susu ibu. Selain sayur-sayur tersebut, buah-buahan yang mengandung
banyak air akan membantu ibu menghasilkan ASI yang berlimpah, seperti melon,
semangka, pear, dan banyak lagi buahbuahan berair lain yang sangat baik
dikonsumsi ibu menyusui (Kappara M, 2011). Indonesia dengan keanekaragaman
hayatinya, mempunyai potensi yang sangat besar untuk menyediakan obat alami,
mengingat banyak tumbuhan obat yang tumbuh dengan baik. Sejak dulu, bangsa
Indonesia telah mengenal tanaman obat dan memanfaatkan untuk menjaga kesehatan
dan mengobati penyakit. Pemanfaatan tumbuhan obat tersebut diperoleh
berdasarkan pengalaman empirik yang diturunkan dari nenek moyang kita.
Pengobatan dengan bahan asal tumbuhan disebut fitoterapi yang dalam
penerapannya pada waktu ini dikenal dalam bentuk jamu dan fitofarma (Santoso U,
2009 dalam Murtiana, 2011).
Salah satu jenis keanekaragaman
hayati tersebut adalah jantung pisang yang merupakan bagian dari tanaman
pisang, dipilihnya jantung pisang untuk dapat meningkatkan produksi ASI karena
harganya murah dan untuk memperolehnya sangat mudah. Hampir di setiap
pekarangan rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Srikuncoro ditanami pohon
pisang. Ada dua alasan yang mendasar dalam penelitian ini untuk memilih jantung
pisang Batu digunakan untuk meningkatkan produksi ASI yaitu: Jenis jantung pisang
yang umumnya dijual di pasaran berasal dari jenis pisang kepok, klutuk/batu,
dan pisang siam dan menurut masyarakat di daerah tempat penelitian, bahwa
jantung pisang batu rasanya lebih enak, teksturnya lembut dan tidak terasa
pahit sedikitpun seperti rasa jantung pisang yang lainnya. Alasan ini sesuai
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Prof. Dr. Made Astawan (2011). Yang
paling enak adalah jenis pisang batu/klutuk bahkan bisa di makan mentah sebagai
lalapan. Menurut Prof. Dr. Made Astawan, ahli Teknologi Pangan dan Gizi dari
IPB selain karbohidrat, jantung pisang juga mengandung protein, mineral
(terutama fosfor, kalsium, dan besi), serta sejumlah vitamin A, B1 dan C.Dari hasil
penelusuran dan survei awal peneliti selama 2 hari terhadap 10 orang ibu yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Srikuncoro Kabupaten Bengkulu Tengah, ternyata 6 orang ibu tidak memiliki
masalah pada produksi ASI mengatakan mereka mengkonsumsi jantung pisang yang
mereka percayai dapat meningkatkan produksi ASI sejak dulu. Ada 4 ibu menyusui
mengalami kesulitan dalam memberi ASI dengan alasan kurangnya produksi ASI.
BAB
3
PEMBAHASAN
A.
Hasil Diskusi
Sebagai
seorang tenaga kesehatan khususnya seorang bidan, kita dituntut untuk mampu
memberikan pelayanan atau asuhan kebidanan yang yang bertanggung jawab dan
juga menagacu pada standar kompetensi
seorang bidan. Kita harus bisa memberikan pelayan yang memuaskan pada klien
yang sesuai dengan kebutuhan klien. Seorang bidan juga akan menjadi pendidik
yang memberikan konseling- konseling kesehatan kepada kliennnya. Karena pada
setiap kunjungan kliennya saat memeriksakan kehamilannya ataupun kesehatannya,
seorang bidan dituntut untuk bisa memberikan penjelasan kepada kliennya
mengenai kesehatan agar tidak terjadi kesalahan seperti pasien salah
menafsirkan apa yang disampaikan oleh bidan ataupun kesalahan karena pasien
mengikuti anjuran- anjuran dari para orang tua atau dukun yang sebenarnya hal
tersebut ada yang tidak boleh atau tidak baik bagi kesehatan ibu dan bayi,
karena mengingat saat ini pengaruh budaya atau kepercayaan zaman dahulu masih
sangat dipercaya keefektifannya oleh kalangan- kalangan atau lingkungan
tertentu.
Karena
itulah, sebagai seorang bidan kita harus selalu mengikuti perkembangan-
perkembangan terkini asuhan kebidanan atau hasil- hasil penelitian dari para
peneliti agar bisa dijadiakan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan. Seperti
pada kasus diatas yang mengatakan bahwa mengkonsumsi pisang batu selama
kehamilan dapat meningkatkan produksi ASI. Issue dan evidence base tersebut
sangatlah penting untuk kits ketahui manakala kita ditempatkan pada daerah yang
mmemiliki potensi alam seperti itu. Karena kita sudah mengetahui khasiat dari
pisang batu ini dan hal tersebut sudah mendapatkan keakuratan yang pasti dan
baik bagi hamil maka nanti kita bisa memberikan saran kepada ibu hamil, dengan
begitu kita setidaknya sudah membantu mengurangi resiko ASI tidak bisa keluar
mengingat Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi karena merupakan
makanan alamiah yang sempurna, mudah dicerna oleh bayi dan mengandung zat gizi
yang sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan, kekebalan dan mencegah
berbagai penyakit serta untuk kecerdasan bayi, aman dan terjamin kebersihannya
karena langsung diberikan kepada bayi agar terhindar dari gangguan pencernaan
seperti diare, muntah dan sebagainya (Setiawan A, 2009). Indonesia dengan keanekaragaman hayatinya,
mempunyai potensi yang sangat besar untuk menyediakan obat alami, mengingat
banyak tumbuhan obat yang tumbuh dengan baik. Sejak dulu, bangsa Indonesia
telah mengenal tanaman obat dan memanfaatkan untuk menjaga kesehatan dan
mengobati penyakit. Pemanfaatan tumbuhan obat tersebut diperoleh berdasarkan
pengalaman empirik yang diturunkan dari nenek moyang kita. Pengobatan dengan bahan
asal tumbuhan disebut fitoterapi yang dalam penerapannya pada waktu ini dikenal
dalam bentuk jamu dan fitofarma dan salah satunya adalah pisang batu tersebut.
BAB
4
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam
memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil, bidan harus memberikan pelayan
yang komprehensif atau menyeluruh. Salah satu aspek yang harus dipenuhi dalam
memberikan asuhan kebidanan yaitu harus bertanggung jawab dan mengacu pada
hasil penelitian yang sudah dipastikan keakurataannya oleh peneliti yang dapat
dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan. Karena itu, bidan harus mengikuti
berbagai isu terkini yang berhubungan dengan kesehatan wanita.
B.
Saran
Bagi
Akademik, Penelitian ini hendaknya dapat menambah referensi mahasiswa tentang peningkatan
produksi ASI, sehingga mahasiswa dapat meningkatkan kemampuannya agar terampil dalam
memberikan konseling tentang pentingnya membantu ibu menyusui dalam peningkatan
produksi ASI sehingga dapat meningkatkan pemberian ASI eksklusif. Bagi Tempat
Penelitian, petugas kesehatan khususnya bidan agar lebih meningkatkan
keterampilan melalui literatur terbaru, pelatihan serta konseling pada setiap
pemeriksaan ibu hamil, sehingga memiliki pengetahuan tentang manfaat yang cukup
terhadap jantung pisang batu dalam meningkatkan produksi ASI. Bagi Peneliti
Lain, Diharapkan agar peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dengan
faktorfaktor lain yang dapat meningkatkan produksi ASI seperti: sayur katuk,
labu siam, kacang panjang dan buah-buahan yang mengandung banyak air akan membantu
ibu menghasilkan ASI yang berlimpah, seperti melon, semangka, pear, dan banyak
lagi buah-buahan berair serta banyak faktor lain, seperti psikologi,
pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), status gizi dan penggunaan alat
kontrasepsi.
Daftar Pustaka
Alimul, H.A, 2007. Metode Penelitian Kebidanan &
Teknik Analisis Data. Salemba Medika, Jakarta.
Arifi n, M.S, 2004. Pemberian ASI Eksklusif dan
Faktorfaktor yang Memengaruhinya. Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM, USU,
Medan.
_________, 2012. Jantung Pisang Sebagai Laktogogum. bidanzone.com.
Romauli, suryati, 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan I Konsep Dasar Asuhan Kehamilan .yogyakarta.
Nuhamedika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar