Jumat, 02 Mei 2014

contoh penulisan askeb bumil TM I patologis



MAKALAH KONSEP KEBIDANAN
MENGKAJI MANJEMEN KEBIDANAN
INDIKATOR: ASKEB PADA IBU HAMIL TRIMESTER I PATOLOGIS
Disusun Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah Konsep Kebidanan yang Diampu Oleh Ibu Masruroh, S.SiT
Kelas : B 10.2
   Franata Suriana Esthi ( 13140070 )












PRODI D4 BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2013/2014 
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

 
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat- Nya kepada kami sehingga kami dapat menyusun makalah konsep kebidanan dengan judul “ Mengkaji Manjemen Kebidanan “ dengan indikator: Askeb Pada Ibu Hamil Trimester I Patologis. Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas mata kuliah konsep kebidanan .
Dalam kesempatan ini, kami juga berterima kasih kepada pihak- pihak yang tidak dapat kami sebutkan namanya, yang sngat berperan dalam memberikan dorongan, dukungan, bantuan, dan arahan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari penyusunan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu saran yang membangun sangat kami perlukan untuk memperbaiki makalah ini.
                                                                                     







                                                                               Yogyakarta, 31 Desember 2013



                                                                                           Penyusun






DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................................

Bab 1 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang...........................................................................................................
B.     Rumusan Masalah......................................................................................................
C.     Tujuan.........................................................................................................................
Bab 2 PEMBAHASAN
A.    Manajemen Kebidanan...............................................................................................
B.     Prinsip Manajemen Kebidanan..................................................................................
C.     Proses Manajemen Asuhan Kebidanan......................................................................
D.    Langkah- Langkah Manajemen Askeb Patologis.......................................................
Bab 3 PENUTUP
A.    Saran...........................................................................................................................
B.     Kesimpulan.................................................................................................................
Lampiran
Daftar Pustaka










BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi ijin untuk menjalankan praktek kebidanan di negri itu. Dia harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, masa persalinan, dan masa pasca persalinan, memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak.
Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan ( health provider ) harus dapat melaksanakan pelayanan kebidanan dengan melaksanakan manajemen yang baik. Dalam hal ini bidan berperan sebagai menejeryaitu mengelolah atau memanage segala sesuatu untuk kliennyasehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Untuk melakukan tugas dan kewenangannya, seorang bidan memerlukan majemen kebidanan atau majemen asuhan kebidanan yang merupakan suatu pendekatan yang dilakukan oleh seorang bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengkajian analisa data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

B.     Rumusan Masalah
Adapun dalam menyusun makalah yang berjudul MENGKAJI MANJEMEN KEBIDANAN dengan indikator Askeb Ibu Hamil Trimester I Patologis, kami menggunakan beberapa rumusan masalah sbb:
*      Apa yang dimaksud manajemen kebidanan?
*      Bagaimana prinsip manajemen kebidanan?
*      Bagaimana proses majemen asuhan kebidanan?
*      Bagaimana langkah- langkah manajemen askeb patologis?

C.     Tujuan
Adapun maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini adalah selain untuk melengkapi tugas matakuliah konsep kebidanan, kami juga mengharapkan kepada masyarakat umumnya dan pembaca khususnya agar lebih memahami bagaimana prinsip dan mekanisme manajemen asuhan kebidanan dan juga sebagai mahasiswa yang menjadi calon kader- kader bidan, maka kita juga harus mengetahui bagaimana prinsip manejemen kebidanan yang digunakan kita nantinya dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis. Hal ini yang menjadi mksud dan tujuan kami menyusun makalah ini setidaknya dapat menjadi sedikit bahan referensi untuk mengetahui lebih dalam mengenai manjemen kebidanan.








BAB 2
PEMBAHASAN

A.    Manajemen Kebidanan
Manajemen berasal dari bahasa prancis kuno menagement yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Definisi manajemen secara umum yaitu suatu metode/ teknik atau proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara sistematik dan efektif, melalui tindakan- tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling) dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
Bidan didalam prakteknya secara profesional, dituntut tanggung jawab yang bermutu. Untuk itu metode ilmiah akan dapat dilakukan bila telah memahami betul teknik- teknik manajemen yang adekuat. Artinya didalam prakteknya yag penuh tanggung jawab itu dilakukan menggunakan teori- teori dan prinsip manajemen, yang telah diakui secara nasional maupun internasional. Dengan perkataan lain, bidan praktek telah menggunakan manajemen kebidanan yang adekuat dalam memberikan asuhan kebidanan pada kliennya.
Dari uraian diatas, pengertian manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

B.     Prinsip Manajemen Kebidanan
Proses manajemen kebidanan sebenarnya sudah dilakukan sejak orang mulai menolong kelahiran bayi. Pada zaman dahulu kala perempuan- perempuan yang sudah berpengalaman melahirkan dipercaya memberikan pelayanan kepada ibu- ibu hamil dan melahirkan. Mereka diharapkan mampu memberikan pertolongan kepada ibu yang hamil dan melahirkan. Tentu pertolongan yang diberikan pada masa tersebut hanya berdasarkan pengalaman mereka sendiri, namun walaupun tanpa referensi mereka mampu juga memberikan pelayanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
Pada era millenium yang terus menghadapkan kita pada situasi yang mengandalkan ilmu pengetahuan membuat kita, bidan maupun penerima jasa pelayanan bidan semakin kritis terhadap mutu pelayan kebidanan. Dengan demikian pelayanan yang diberikan sudah selayaknya berdasarkan teori yang dapat dipertanggungjawabkan dan praktik yang dilakukan berdasarkan Evidance based medicine (bukti ilmiah yang rasional).
Varney (1997) menjelaskan prinsip manajemen adalah Pemecahan masalah. Dalam text book masalah kebidanan yang ditulisnya pada tahun 1981, proses manajemen kebidanan diselesaikan dalam 5 langkah. Setelah menggunakannya varney melihat ada eberapa hal yang perlu disempurnakan. Proses manajemen kebidanan ini ditulis varney berdasarkan proses manajemen kebidanan American College of Nurse Midwifwe (ACNM) yang pada dasar pemikirannya sama dengan prinsip manajemen menurut varney.
Prinsip proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang dikeluarkan ACNM terdiri dari:
       Secara sistematis mengumpulkan dan mempebaharui data yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian yang komperehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
      Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data dasar
      Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kebidanan dalam menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kebidanan bersama klien
      Memberi informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan dan bertanggung jawab terhadap kesehatannya
      Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien
      Secara pribadi bertanggung jawab terhadap implementasi rencana individu
      Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanakan manajemen dengan kolaborasi dan merujuk klien untuk mendapatkan asuhan selanjutnya
      Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi darurat dan bila ada penyimpangan dari keadaan normal
      Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan

C.     Proses Manajemen Asuhan Kebidanan.
Manajemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metoda untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan- penemuan, keterampilan dan rangkaian/ tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus ada klien (varney,1997).
Manajemen asuhan kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah- langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bisa dipecah- pecah kedalam tugas- tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai kondisi klien.
Jadi manajemen asuhan kebidanan adalah suatu pendekatan pemecahan masalah yang digunakan oleh setiap bidan dalam pengambilan keputusan klinik pada saat mengelolah klien yaitu: ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, dan balita dimanapun tempatnya. Proses ini membantu para bidan dalam memberikan asuhan yang aman dan bermutu.
Proses manajemen kebidanan tersebut adalah:
·         Identifikasi dan analisis masalahà mencakup kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis data atau fakta untuk perumusan masalah.
·         Diagnosa kebidananà mencakup kondisi, masalah, penyebab dan prediksi terhadap kondisi tersebut.
·         Perencanaanà mencakup tujuan dan langkah- langkah yang akan dilakukan oleh bidan dalam melakukan intervensi untuk memecahkan masalah klien atau pasien.
·         Pelaksanaanà bidan melaksanakan rencana yang telah ditetapkan.
·         Evaluasià tindakan pengukuran antara keberhasilan dan rencana.

D.    Langkah- Langkah Manajemen Asuhan Kebidanan Patologis
Berikut ini 7 langkah manajemen asuhan kebidanan dan contoh asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Trimester I Patologis  sbb:
1)         Langkah I (Pengumpulan data dasar)
Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi yang akan menentukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap yang selanjutnya. Sehingga dalam pendekatan ini harus komperhensif meliputi data subjektif, objektif dan hasil pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan kondisi pasien yang sebenarnya dan valid.
Teknik pengumpulan data ada 3 :
*      Observasi , pengumpulan data melalui indera
*      Wawancara, pembicaraan terarah yang umumnya dilakukan pada pertemuan tatap muka
*      Pemeriksaan, dengan memakai alat / instrumen
*      Secara garis besar, data dibagi dua yaitu: data subjektif & objektif
Contoh:
I.                   PENGKAJIAN DATA, Tanggal/ Pukul 29 Juni 2012 Oleh Lesta Alvini
A.    Biodata                             Ibu                                           Suami
Nama                     : Ny. Ulsiana                           Tn. Jimson
Umur                     : 26 Tahun                               28 Tahun
Agama                   : Kristen                                  Kristen
Suku/Bangsa         : Jawa,Indonesia                     Batak, Indonesia
Pendidikan            : SMA                                     SMA
Pekerjaan               : IRT                                        Swasta
Alamat                  : Pringgolayan Rt 7                 Pringgolayan Rt 7 Rw
B.     Data Subjektif
1.      Alasan datang/ dirawat
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2.      Keluhan utama
Ibu mengatakan mual, muntah lebih dari 10 kali perhari, lemas
3.      Riwayat menstruasi
Menarche        : 13 Tahun                               Siklus : 28 hari
Lama               : 6 Hari                                    Teratur : teratur           
Sifat darah      : cair, merah kehitaman           Keluhan : Tidak ada
4.      Riwayat perkawinan
Status perkawinan       : Sah                Menikah ke     : 1 (pertama)
Lama                           : 6 Tahun         Usia menikah pertama kali : 20th
5.      Riwayat Obstetrik G2P1A0Ah1
6.      Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Ibu mengatakan menggunakan Kb suntik
7.      Riwayat kehamilan sekarang ( lih. Lampiran )
8.      Riwayat Kesehatan ( Lih. Lampiran )
9.      Pola pemenuhan kebutuhan ( lih. lampiran )
10.  Kebiasaan yang menggangu kesehatan ( lih. lampiran )
11.  Data Psikososial, spiritual dan ekonomi (lih. lampiran)
12.  Pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan, nifas (lih. lampiran.)
13.  Lingkungan yang berpengaruh
C.     Data Objektif
1.      Pemeriksaan umum
Keadaan umum           : baik, lemas
Kesadaran                   : composmentis
Status sosial                : stabil
Tanda vital                   
TD                   : 90/60 mmHg             Nadi    : 72 x/menit
Pernafasan       : 18 x/menit                 Suhu    : 37 derajat
BB                   : 55 Kg                        TB       : 145 Cm
2.      Pemeriksaan Fisik (lamp.)
3.      Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada
4.      Data penunjang
PP test (+)
2)      Langkah II ( Interpretasi Data Dasar )
Pada langkah ini, data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik
Langkah awal dari perumusan masalah/diagnosa yaitu dengan menggabungkan & menghubungkan data satu dengan yang lain sehingga tergambar fakta.
Masalah/diagnosa adalah suatu pernyataan dari masalah pasien/klien yang nyata atau potensial dan membutuhkan tindakan.
Contoh:
II.            INTERPRETASI DATA
A.    Diagnosa kebidanan
Seorang ibu Ny.L umur 26 tahun G2P1A0Ah0 dengan hyperemesis gravidanum
Data Dasar:
DS: Ibu mengatakan umurnya 26 tahun
Ibu mengatakan ini kehamilan kedua dan tidak pernah keguguran
Ibu mengatakn HPHTnya 1 mei 2012
Ibu mengatakan badannya lemas dan mual muntah lebih dari sepuluh kali
DO: Tb: 90/60 mmHg ; RR: 18 x/mnt ; N: 72 x/mnt ; BB: 55Kg ; T: 37 derajat HDL 8 februari 2012
B.     Masalah
Ketidaknyamanan TM I
Data Dasar
Ibu mengatakan mual, muntah lebih dari 10 kali dalam sehari
3)       Langkah III (Mengidentifikasi diagnosa/ masalah potensial)
Kita Mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Pada langkah ketiga ini, bidan dituntut untuk mampu mengidentifikasi masalah potensial, tidak hanya merumuskan masalah potensial yang akan terjadi tetepi juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa potensial tidak terjadi.
Contoh:
III.         IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL
Hyperemesis Gravidanum
4)      Langkah IV (Mengidentifikasi dan menerapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera)
Data menunjukkan situasi emergensi dimana bidan perlu bertindak segera demi keselamatan ibu & bayi, beberapa data menunjukkan situasi yang memerlukan tindakan segera sementara menunggu instruksi dari dokter.
Contoh:
IV.         TINDAKAN SEGERA
A.    Mandiri
KIE penanganan ketidaknyamanan TM 1
Beri infus RL: 500cc dan Destrose 0,5 % per IV 12y/m, B 6
B.     Kolaborasi
Tidak ada
C.     Rujukan
Tidak ada
5)      Langkah V (Merencanakan asuhan yang komprehensif/ menyeluruh)
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah- langkah sebelumnya. Langkah ini meripakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Keputusan yang dibuat dalam merencanakan suatu asuhan yang komprehensif harus merefleksikan alasan yang benar, berlandaskan pengetahuan, teori yang berkaitan & up to date serta divalidasikan dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan wanita tersebut & apa yang tidak diinginkan
Dibuat pola pikir dengan langkah : tentukan tujuan tindakan yang akan dilakukan yang berisi tentang sasaran/target dan hasil yang akan dicapai, selanjutnya ditentukan rencana tindakan sesuai dengan masalah/diagnosa dan tujuan yang akan dicapai.
Berdasarkan diagnosis yang telah ditegakkan, bidan menyusun rencana tindakan yang ahrus dilaukan kepada kliennya. Rencana tindakan tersebut berisikan tujuan dan hasil yang akan dicapai dan langkah- langkah kegiatan termasuk rencana evaluasinya.
Contoh:
V.            PERENCANAAN     Tanggal 29 juni 2012              pukul 20.10
1.      Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2.      Sarankan ibu untuk istirahat
3.      Sarankan ibu untuk mengubah pola makannya
4.      KIE penanganan ketidaknyamanan TM 1
5.      Berikan terapi B6, cymafort u, dextrose 0,5 dan RL
6.      KIE tanda bahaya kehamilan
7.      Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang berikutnya.
6)      Langkah VI ( Melaksanakan perencanaan )
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima diuraikan secara efisien dan aman. Perencananan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya, misalnya memastikan langkah- langkah tersebut benar terlaksana.
 Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu, biaya dan meningkatkan mutu asuhan.
Tindakan yang dilakukan bidan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Tindakan yang dilakukan sesuai prosedur yang telah lazim diikuti atau dilakukan.
Contoh:
VI.         PELAKSANAAN      Tanggal 29 Juni 2012              Pukul 20.10 WIB
1.      Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan yaitu TD: 90/60 mmHg, RR: 18 x/mnt, suhu: 37 derajat, BB: 55Kg
2.      Menyarankan ibu untuk istirahat cukup agar kondisi ibu tetap stabil, agar ibu tidak terlalu lemas.
3.      Menyarankan ibu untuk mengubah pola makannya yaitu makan sedikit- sedikit tapi sering, menghindari makan makanan yang merangsang bau terlalu tajam dan menyengat, gorengan, makanan yang terlalu kecut dan pedas, ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, mineral, kalsium, vitamin, ibu hamil harus menghindari makan dan minum yang mengandung pengawet, penguat rasa, pewarna, yang mengandung soda dan alkohol.
4.      Menjelaskan bahwa mual muntah yang dirasakan ibu merupakan ketidaknyamanan pada masa kehamilan, ibu harus menghindari makanan yang berlemak, pedas, asam, berbau menyengat, ibu makan sedikit- sedikit tapi banyak, makan biskuit saat ada perasaan ingin muntah. Jangan langsung menggosok gigi setelah makan, kumur- kumur air hangat pada pagi hari.
5.      Memberikan terapi B6 1x1, U 1x1, RL 500 ml/IV pm, dilanjutkan dextrose 0,5% 12tpm
6.      Menjelaskan kepada ibu, tanda bahaya kehamilan yaitu muntah lebih dari 10 kali perhari, odema, pandangan mendadak kabur, nyeri kepala hebat, nyeri perut hebat, tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, perdarahan pervagina.
7.      Menyarankan ibu untuk kunjungan ulang segera apabila ada keluhan.
7)      Langkah VII ( Mengevaluasi )
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar- benar telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memeng efektif dalam pelaksanaannya. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif sedangkan sebagian belum efektif.
Bidan melakukan evaluasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan di dalam rencana kegiatan. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui kemajuan hasil dari tindakan yang dilakukan.
Contoh:
VII.      EVALUASI               Tanggal: 29 Juni 2012             Pukul: 20.20 WIB
1.      Ibu sudah diberitahukan dan mengetahui hasil pemeriksaan
2.      Ibu bersedia untuk istirahat cukup
3.      Ibu bersedia mengubah pola makannya
4.      Ibu mengerti ketidaknyamanan TM I dan penatalaksanaannya
5.      Ibu sudah diberikan terapi B6, folaxsin 1x1, U 1x1, infus RL 500 per IV pm
6.      Ibu sudah mengerti tentang tanda bahaya kehamilan
7.      Ibu bersedia untuk kunjungan ulang segera bila ada keluahan








BAB 3
PENUTUP
A.    Saran
Setelah mengetahi bagaimana prinsip dan langkah- langkah dari manajemen kebidanan maka kita sebagi kader calon bidan masa depan maka kita diharapkan mampu untuk memahami prinsip dari manajemen kebidanan sehingga nantinya kita tidak hanya mampu membuat manajemen kebidanan tetapi kita diharapkan juga mampu untu mengimplementasikannya dalam pemberian praktik kebidanan. Dalam memberikan pelayanan kebidanan kita juga diharapkan mampu bertindak sesuai dengan prosedur yang ada sehingga dalam pengambilan keputusan klinik dan pemberian pelayanan kesehatan kita mampu untuk melakukan pendekatan dengan menggunakan metode pemecahan masalah yang dikenal dengan manajemen kebidanan.

B.     Kesimpulan
Pada dasarnya untuk melakukan manajemen kebidanan memeng harus melewati beberapa tahap. Seperti dikemukakan oleh Hellen Varney ada 7 langkah sedangkan Depkes ada 5 langkah. Pada prinsipnya, masing- masing pendapat sama, hanya berbeda dalam cara pendokumentasiannya. Namun dalam penerapannya nanti tidaklah harus kaku menggunakan 5 langkah atau 7 langkah, yang perlu diingat bahwa manajemen kebidanan tersebut dilakukan secara sistematis dengan metode pendekatan tertentu dalam membantu pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak.
Secara umum konsep manajemen kebidanan berkualitas meliputi:
1.      Dilakukan melalui pendekatan dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen
2.      Meliputi seluruh kegiatan
3.      Meliputi seluruh aspek pelayanan dan dedikasi aktif seluruh staf untuk mengidentifikasi seluruh konsumen
4.      Memberikan pelayan secara berkesinambungan
5.      Memonitor kepuasan konsumen
6.      Memehami kebutuhan dan memantau perubahan yang terjadi melalui pemantauan ulang
7.      Meningkatkan sumber daya untuk mengembangkan kualitas tindakan yang dilakukan.






Daftar Pustaka
Estiwidani, Dwana. 2008. Konsep Kebidanan, Fitramaya, Yogyakarta.
Sujianti. 2009. Buku Ajar Konsep Kebidanan, Nuha Medika, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar