MAKALAH KONSEP KEBIDANAN
MENGKAJI MANJEMEN KEBIDANAN
INDIKATOR: ASKEB PADA IBU
HAMIL TRIMESTER I PATOLOGIS
Disusun Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah
Konsep Kebidanan yang Diampu Oleh Ibu Masruroh, S.SiT
Kelas
: B 10.2
Franata
Suriana Esthi ( 13140070 )
PRODI D4 BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2013/2014
|
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat- Nya kepada kami sehingga kami dapat menyusun makalah konsep kebidanan
dengan judul “ Mengkaji Manjemen Kebidanan “ dengan indikator: Askeb Pada Ibu Hamil Trimester I Patologis. Makalah
ini kami susun untuk melengkapi tugas mata kuliah konsep kebidanan .
Dalam
kesempatan ini, kami juga berterima kasih kepada pihak- pihak yang tidak dapat
kami sebutkan namanya, yang sngat berperan dalam memberikan dorongan, dukungan,
bantuan, dan arahan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
menyadari penyusunan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu
saran yang membangun sangat kami perlukan untuk memperbaiki makalah ini.
Yogyakarta,
31 Desember 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................................
Bab 1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan
Masalah......................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................
Bab 2 PEMBAHASAN
A. Manajemen
Kebidanan...............................................................................................
B. Prinsip
Manajemen Kebidanan..................................................................................
C. Proses
Manajemen Asuhan Kebidanan......................................................................
D. Langkah-
Langkah Manajemen Askeb Patologis.......................................................
Bab 3 PENUTUP
A. Saran...........................................................................................................................
B. Kesimpulan.................................................................................................................
Lampiran
Daftar Pustaka
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bidan
adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui oleh
negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi ijin untuk menjalankan praktek
kebidanan di negri itu. Dia harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan
memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, masa
persalinan, dan masa pasca persalinan, memimpin persalinan atas tanggung
jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak.
Bidan
sebagai seorang pemberi layanan kesehatan ( health
provider ) harus dapat melaksanakan pelayanan kebidanan dengan melaksanakan
manajemen yang baik. Dalam hal ini bidan berperan sebagai menejeryaitu
mengelolah atau memanage segala sesuatu untuk kliennyasehingga tercapai tujuan
yang diharapkan. Untuk melakukan tugas dan kewenangannya, seorang bidan
memerlukan majemen kebidanan atau majemen asuhan kebidanan yang merupakan suatu
pendekatan yang dilakukan oleh seorang bidan dalam menerapkan metode pemecahan
masalah secara sistematis mulai dari pengkajian analisa data, diagnosa
kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
dalam menyusun makalah yang berjudul MENGKAJI MANJEMEN KEBIDANAN dengan
indikator Askeb Ibu Hamil Trimester I
Patologis, kami menggunakan beberapa rumusan masalah sbb:
![*](file:///C:\Users\Esti\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\Esti\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\Esti\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\Esti\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
C.
Tujuan
Adapun
maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini adalah selain untuk melengkapi
tugas matakuliah konsep kebidanan, kami juga mengharapkan kepada masyarakat
umumnya dan pembaca khususnya agar lebih memahami bagaimana prinsip dan
mekanisme manajemen asuhan kebidanan dan juga sebagai mahasiswa yang menjadi
calon kader- kader bidan, maka kita juga harus mengetahui bagaimana prinsip
manejemen kebidanan yang digunakan kita nantinya dalam menerapkan metode
pemecahan masalah secara sistematis. Hal ini yang menjadi mksud dan tujuan kami
menyusun makalah ini setidaknya dapat menjadi sedikit bahan referensi untuk
mengetahui lebih dalam mengenai manjemen kebidanan.
BAB
2
PEMBAHASAN
A.
Manajemen Kebidanan
Manajemen
berasal dari bahasa prancis kuno menagement
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Definisi manajemen secara
umum yaitu suatu metode/ teknik atau proses untuk mencapai suatu tujuan
tertentu secara sistematik dan efektif, melalui tindakan- tindakan perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan
pengawasan (controlling) dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif
dan efisien.
Bidan
didalam prakteknya secara profesional, dituntut tanggung jawab yang bermutu.
Untuk itu metode ilmiah akan dapat dilakukan bila telah memahami betul teknik-
teknik manajemen yang adekuat. Artinya didalam prakteknya yag penuh tanggung
jawab itu dilakukan menggunakan teori- teori dan prinsip manajemen, yang telah
diakui secara nasional maupun internasional. Dengan perkataan lain, bidan
praktek telah menggunakan manajemen kebidanan yang adekuat dalam memberikan
asuhan kebidanan pada kliennya.
Dari
uraian diatas, pengertian manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan
bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari
pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
B.
Prinsip Manajemen Kebidanan
Proses
manajemen kebidanan sebenarnya sudah dilakukan sejak orang mulai menolong
kelahiran bayi. Pada zaman dahulu kala perempuan- perempuan yang sudah
berpengalaman melahirkan dipercaya memberikan pelayanan kepada ibu- ibu hamil
dan melahirkan. Mereka diharapkan mampu memberikan pertolongan kepada ibu yang
hamil dan melahirkan. Tentu pertolongan yang diberikan pada masa tersebut hanya
berdasarkan pengalaman mereka sendiri, namun walaupun tanpa referensi mereka
mampu juga memberikan pelayanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
Pada
era millenium yang terus menghadapkan kita pada situasi yang mengandalkan ilmu
pengetahuan membuat kita, bidan maupun penerima jasa pelayanan bidan semakin
kritis terhadap mutu pelayan kebidanan. Dengan demikian pelayanan yang
diberikan sudah selayaknya berdasarkan teori yang dapat dipertanggungjawabkan
dan praktik yang dilakukan berdasarkan Evidance
based medicine (bukti ilmiah yang rasional).
Varney
(1997) menjelaskan prinsip manajemen adalah Pemecahan masalah. Dalam text book masalah kebidanan yang
ditulisnya pada tahun 1981, proses manajemen kebidanan diselesaikan dalam 5
langkah. Setelah menggunakannya varney melihat ada eberapa hal yang perlu
disempurnakan. Proses manajemen kebidanan ini ditulis varney berdasarkan proses
manajemen kebidanan American College of
Nurse Midwifwe (ACNM) yang pada dasar pemikirannya sama dengan prinsip
manajemen menurut varney.
Prinsip
proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang dikeluarkan ACNM terdiri
dari:
• Secara sistematis mengumpulkan dan
mempebaharui data yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian yang
komperehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk mengumpulkan riwayat
kesehatan dan pemeriksaan fisik
• Mengidentifikasi
masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data dasar
• Mengidentifikasi
kebutuhan terhadap asuhan kebidanan dalam menyelesaikan masalah dan merumuskan
tujuan asuhan kebidanan bersama klien
• Memberi
informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan dan bertanggung jawab
terhadap kesehatannya
• Membuat
rencana asuhan yang komprehensif bersama klien
• Secara
pribadi bertanggung jawab terhadap implementasi rencana individu
• Melakukan
konsultasi, perencanaan dan melaksanakan manajemen dengan kolaborasi dan
merujuk klien untuk mendapatkan asuhan selanjutnya
• Merencanakan
manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi darurat dan bila ada
penyimpangan dari keadaan normal
• Melakukan
evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan dan merevisi
rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan
C.
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan.
Manajemen asuhan
kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metoda untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-
penemuan, keterampilan dan rangkaian/ tahapan yang logis untuk pengambilan
suatu keputusan yang berfokus ada klien (varney,1997).
Manajemen asuhan
kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan yang dimulai dengan
pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah- langkah tersebut
membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi.
Akan tetapi, setiap langkah tersebut bisa dipecah- pecah kedalam tugas- tugas
tertentu dan semuanya bervariasi sesuai kondisi klien.
Jadi manajemen asuhan
kebidanan adalah suatu pendekatan pemecahan masalah yang digunakan oleh setiap
bidan dalam pengambilan keputusan klinik pada saat mengelolah klien yaitu: ibu
hamil, bersalin, nifas, BBL, dan balita dimanapun tempatnya. Proses ini
membantu para bidan dalam memberikan asuhan yang aman dan bermutu.
Proses manajemen
kebidanan tersebut adalah:
·
Identifikasi dan analisis masalahÃ
mencakup kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis data atau fakta untuk
perumusan masalah.
·
Diagnosa kebidananÃ
mencakup kondisi, masalah, penyebab dan prediksi terhadap kondisi tersebut.
·
PerencanaanÃ
mencakup tujuan dan langkah- langkah yang akan dilakukan oleh bidan dalam
melakukan intervensi untuk memecahkan masalah klien atau pasien.
·
PelaksanaanÃ
bidan melaksanakan rencana yang telah ditetapkan.
·
Evaluasià tindakan
pengukuran antara keberhasilan dan rencana.
D.
Langkah- Langkah Manajemen Asuhan
Kebidanan Patologis
Berikut
ini 7 langkah manajemen asuhan kebidanan dan contoh asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Trimester I Patologis sbb:
1)
Langkah
I (Pengumpulan data dasar)
Tahap ini merupakan
langkah awal yang akan menentukan langkah berikutnya, sehingga kelengkapan data
sesuai dengan kasus yang dihadapi yang akan menentukan proses interpretasi yang
benar atau tidak dalam tahap yang selanjutnya. Sehingga dalam pendekatan ini
harus komperhensif meliputi data subjektif, objektif dan hasil pemeriksaan
sehingga dapat menggambarkan kondisi pasien yang sebenarnya dan valid.
Teknik pengumpulan data
ada 3 :
![*](file:///C:\Users\Esti\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
![*](file:///C:\Users\Esti\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
![*](file:///C:\Users\Esti\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
![*](file:///C:\Users\Esti\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
Contoh:
I.
PENGKAJIAN DATA, Tanggal/ Pukul 29 Juni
2012 Oleh Lesta Alvini
A. Biodata Ibu Suami
Nama :
Ny. Ulsiana Tn.
Jimson
Umur :
26 Tahun 28
Tahun
Agama :
Kristen Kristen
Suku/Bangsa : Jawa,Indonesia Batak,
Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat :
Pringgolayan Rt 7 Pringgolayan
Rt 7 Rw
B. Data
Subjektif
1. Alasan
datang/ dirawat
Ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya
2. Keluhan
utama
Ibu mengatakan mual, muntah lebih dari
10 kali perhari, lemas
3. Riwayat
menstruasi
Menarche :
13 Tahun Siklus
: 28 hari
Lama :
6 Hari Teratur : teratur
Sifat darah : cair, merah kehitaman Keluhan
: Tidak ada
4. Riwayat
perkawinan
Status perkawinan : Sah Menikah
ke : 1 (pertama)
Lama :
6 Tahun Usia menikah pertama kali
: 20th
5. Riwayat
Obstetrik G2P1A0Ah1
6. Riwayat
kontrasepsi yang digunakan
Ibu mengatakan menggunakan Kb suntik
7. Riwayat
kehamilan sekarang ( lih. Lampiran )
8. Riwayat
Kesehatan ( Lih. Lampiran )
9. Pola
pemenuhan kebutuhan ( lih. lampiran )
10. Kebiasaan
yang menggangu kesehatan ( lih. lampiran )
11. Data
Psikososial, spiritual dan ekonomi (lih. lampiran)
12. Pengetahuan
ibu tentang kehamilan, persalinan, nifas (lih. lampiran.)
13. Lingkungan
yang berpengaruh
C. Data
Objektif
1. Pemeriksaan
umum
Keadaan umum : baik, lemas
Kesadaran : composmentis
Status sosial : stabil
Tanda vital
TD :
90/60 mmHg Nadi : 72 x/menit
Pernafasan : 18 x/menit Suhu : 37 derajat
BB :
55 Kg TB : 145 Cm
2. Pemeriksaan
Fisik (lamp.)
3. Pemeriksaan
Penunjang
Tidak ada
4. Data
penunjang
PP test (+)
2)
Langkah
II ( Interpretasi Data Dasar )
Pada langkah ini, data dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang
spesifik
Langkah awal dari perumusan
masalah/diagnosa yaitu dengan menggabungkan & menghubungkan data satu
dengan yang lain sehingga tergambar fakta.
Masalah/diagnosa adalah suatu pernyataan
dari masalah pasien/klien yang nyata atau potensial dan membutuhkan tindakan.
Contoh:
II.
INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa
kebidanan
Seorang ibu Ny.L umur 26 tahun G2P1A0Ah0
dengan hyperemesis gravidanum
Data Dasar:
DS: Ibu mengatakan umurnya 26 tahun
Ibu mengatakan ini kehamilan kedua dan
tidak pernah keguguran
Ibu mengatakn HPHTnya 1
mei 2012
Ibu mengatakan badannya lemas dan mual
muntah lebih dari sepuluh kali
DO: Tb: 90/60 mmHg ; RR: 18 x/mnt ; N:
72 x/mnt ; BB: 55Kg ; T: 37 derajat HDL 8 februari 2012
B. Masalah
Ketidaknyamanan TM I
Data Dasar
Ibu mengatakan mual, muntah lebih dari
10 kali dalam sehari
3)
Langkah III (Mengidentifikasi diagnosa/
masalah potensial)
Kita Mengidentifikasikan masalah atau
diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa potensial
lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Pada
langkah ketiga ini, bidan dituntut untuk mampu mengidentifikasi masalah
potensial, tidak hanya merumuskan masalah potensial yang akan terjadi tetepi
juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa potensial tidak
terjadi.
Contoh:
III.
IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA
POTENSIAL
Hyperemesis Gravidanum
4)
Langkah
IV (Mengidentifikasi dan menerapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan
segera)
Data menunjukkan situasi emergensi
dimana bidan perlu bertindak segera demi keselamatan ibu & bayi, beberapa
data menunjukkan situasi yang memerlukan tindakan segera sementara menunggu
instruksi dari dokter.
Contoh:
IV.
TINDAKAN SEGERA
A. Mandiri
KIE penanganan ketidaknyamanan TM 1
Beri infus RL: 500cc dan Destrose 0,5 %
per IV 12y/m, B 6
B. Kolaborasi
Tidak ada
C. Rujukan
Tidak ada
5)
Langkah
V (Merencanakan asuhan yang komprehensif/ menyeluruh)
Pada langkah ini direncanakan asuhan
yang menyeluruh ditentukan oleh langkah- langkah sebelumnya. Langkah ini
meripakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah
diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak
lengkap dapat dilengkapi.
Keputusan yang dibuat dalam merencanakan
suatu asuhan yang komprehensif harus merefleksikan alasan yang benar,
berlandaskan pengetahuan, teori yang berkaitan & up to date serta
divalidasikan dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan wanita tersebut &
apa yang tidak diinginkan
Dibuat pola pikir dengan langkah :
tentukan tujuan tindakan yang akan dilakukan yang berisi tentang sasaran/target
dan hasil yang akan dicapai, selanjutnya ditentukan rencana tindakan sesuai
dengan masalah/diagnosa dan tujuan yang akan dicapai.
Berdasarkan diagnosis yang telah
ditegakkan, bidan menyusun rencana tindakan yang ahrus dilaukan kepada
kliennya. Rencana tindakan tersebut berisikan tujuan dan hasil yang akan
dicapai dan langkah- langkah kegiatan termasuk rencana evaluasinya.
Contoh:
V.
PERENCANAAN Tanggal 29 juni 2012 pukul
20.10
1. Beritahu
ibu hasil pemeriksaan
2. Sarankan
ibu untuk istirahat
3. Sarankan
ibu untuk mengubah pola makannya
4. KIE
penanganan ketidaknyamanan TM 1
5. Berikan
terapi B6, cymafort u, dextrose 0,5 dan RL
6. KIE
tanda bahaya kehamilan
7. Beritahu
ibu jadwal kunjungan ulang berikutnya.
6)
Langkah
VI ( Melaksanakan perencanaan )
Pada langkah keenam ini rencana asuhan
menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima diuraikan secara
efisien dan aman. Perencananan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau
sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak
melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaannya, misalnya memastikan langkah- langkah tersebut benar terlaksana.
Manajemen
yang efisien akan menyingkat waktu, biaya dan meningkatkan mutu asuhan.
Tindakan yang dilakukan bidan sesuai
dengan rencana yang telah disusun. Tindakan yang dilakukan sesuai prosedur yang
telah lazim diikuti atau dilakukan.
Contoh:
VI.
PELAKSANAAN Tanggal 29 Juni 2012 Pukul
20.10 WIB
1. Memberitahukan
ibu hasil pemeriksaan yaitu TD: 90/60 mmHg, RR: 18 x/mnt, suhu: 37 derajat, BB:
55Kg
2. Menyarankan
ibu untuk istirahat cukup agar kondisi ibu tetap stabil, agar ibu tidak terlalu
lemas.
3. Menyarankan
ibu untuk mengubah pola makannya yaitu makan sedikit- sedikit tapi sering,
menghindari makan makanan yang merangsang bau terlalu tajam dan menyengat, gorengan,
makanan yang terlalu kecut dan pedas, ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang
bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, mineral, kalsium,
vitamin, ibu hamil harus menghindari makan dan minum yang mengandung pengawet,
penguat rasa, pewarna, yang mengandung soda dan alkohol.
4. Menjelaskan
bahwa mual muntah yang dirasakan ibu merupakan ketidaknyamanan pada masa
kehamilan, ibu harus menghindari makanan yang berlemak, pedas, asam, berbau
menyengat, ibu makan sedikit- sedikit tapi banyak, makan biskuit saat ada
perasaan ingin muntah. Jangan langsung menggosok gigi setelah makan, kumur-
kumur air hangat pada pagi hari.
5. Memberikan
terapi B6 1x1, U 1x1, RL 500 ml/IV pm, dilanjutkan dextrose 0,5% 12tpm
6. Menjelaskan
kepada ibu, tanda bahaya kehamilan yaitu muntah lebih dari 10 kali perhari,
odema, pandangan mendadak kabur, nyeri kepala hebat, nyeri perut hebat, tekanan
darah lebih dari 140/90 mmHg, perdarahan pervagina.
7. Menyarankan
ibu untuk kunjungan ulang segera apabila ada keluhan.
7) Langkah VII ( Mengevaluasi )
Pada langkah ketujuh ini dilakukan
evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan akan bantuan apakah benar- benar telah terpenuhi sesuai kebutuhan
sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut
dapat dianggap efektif jika memeng efektif dalam pelaksanaannya. Ada kemungkinan
bahwa sebagian rencana tersebut efektif sedangkan sebagian belum efektif.
Bidan melakukan evaluasi sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan di dalam rencana kegiatan. Tujuan evaluasi
adalah untuk mengetahui kemajuan hasil dari tindakan yang dilakukan.
Contoh:
VII. EVALUASI Tanggal: 29 Juni 2012 Pukul: 20.20 WIB
1. Ibu
sudah diberitahukan dan mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu
bersedia untuk istirahat cukup
3. Ibu
bersedia mengubah pola makannya
4. Ibu
mengerti ketidaknyamanan TM I dan penatalaksanaannya
5. Ibu
sudah diberikan terapi B6, folaxsin 1x1, U 1x1, infus RL 500 per IV pm
6. Ibu
sudah mengerti tentang tanda bahaya kehamilan
7. Ibu
bersedia untuk kunjungan ulang segera bila ada keluahan
BAB
3
PENUTUP
A. Saran
Setelah
mengetahi bagaimana prinsip dan langkah- langkah dari manajemen kebidanan maka
kita sebagi kader calon bidan masa depan maka kita diharapkan mampu untuk
memahami prinsip dari manajemen kebidanan sehingga nantinya kita tidak hanya
mampu membuat manajemen kebidanan tetapi kita diharapkan juga mampu untu
mengimplementasikannya dalam pemberian praktik kebidanan. Dalam memberikan
pelayanan kebidanan kita juga diharapkan mampu bertindak sesuai dengan prosedur
yang ada sehingga dalam pengambilan keputusan klinik dan pemberian pelayanan
kesehatan kita mampu untuk melakukan pendekatan dengan menggunakan metode
pemecahan masalah yang dikenal dengan manajemen kebidanan.
B. Kesimpulan
Pada
dasarnya untuk melakukan manajemen kebidanan memeng harus melewati beberapa
tahap. Seperti dikemukakan oleh Hellen Varney ada 7 langkah sedangkan Depkes
ada 5 langkah. Pada prinsipnya, masing- masing pendapat sama, hanya berbeda
dalam cara pendokumentasiannya. Namun dalam penerapannya nanti tidaklah harus
kaku menggunakan 5 langkah atau 7 langkah, yang perlu diingat bahwa manajemen
kebidanan tersebut dilakukan secara sistematis dengan metode pendekatan
tertentu dalam membantu pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak.
Secara
umum konsep manajemen kebidanan berkualitas meliputi:
1. Dilakukan
melalui pendekatan dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen
2. Meliputi
seluruh kegiatan
3. Meliputi
seluruh aspek pelayanan dan dedikasi aktif seluruh staf untuk mengidentifikasi
seluruh konsumen
4. Memberikan
pelayan secara berkesinambungan
5. Memonitor
kepuasan konsumen
6. Memehami
kebutuhan dan memantau perubahan yang terjadi melalui pemantauan ulang
7. Meningkatkan
sumber daya untuk mengembangkan kualitas tindakan yang dilakukan.
Daftar Pustaka
Estiwidani, Dwana. 2008. Konsep Kebidanan, Fitramaya, Yogyakarta.
Sujianti. 2009. Buku
Ajar Konsep Kebidanan, Nuha Medika, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar