Rabu, 30 April 2014

anatomi fisiologi askeb 1



RESUME ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA, KONSEPSI & PERTUMBUHAN  dan PERKEMBANGAN JANIN


Disusun oleh
Franata Suriana Esthi
13140070
Kelas: B 10.2


PRODI D4 BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2013/2014
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

A.    Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Wanita
1.      Genitalia Eksterna
a.       Vulva
Bentuk vulva adalah lonjng dengan ukuran panjang dari muka kebelakang. Vulva merupakan alat kelamin wanita yang terdiri atas:
·         Mons pubis/ Mons Veneris
·         Labia Mayora
·         Labia minora
·         Klitoris
·         Vestibulum
·         Hymen (selaput dara)
·         Perinium
Berikut akan diulas stu perstu mengenai organ genitalia ekstrna.
1)      Mons Pubis/ Mons Veneris
Bagian ini menonjol yang mengikuti bagian depan simfisis pubis dan terdiri dari jaringan lemak. Pada orang dewasa biasa ditutupi rambut, dan pada laki- laki rambut pubus sering meluas keatas sampai umbilikus. Mons pubis banyak mengandung kelenjar sebasea (minyak). Karena adanya bantalan lemak, bagian ini sangat berperan dalam hubungan seksual dan dapat melindungi simfisis pubis saat koitus dan trauma. Dengan meningkatnya usia, lemak bawah kulit berkurang termasuk dibagian mons pubis, selain itu rambut pubispun akan menjadi menipis.
2)      Labia Mayora (bibir besar)
Labia mayora atau bibir- bibir besar terdiri atas dua bagian yaitu bagian kiri dan bagian kanan. Bagian ini merupakan lipatan kulit yang tebal karena jaringan subkutannya banyak mengandung lemak. Labia mayora kanan dan kiri bersatu disebelah belakang yang disebut komisura posterior dan merupakan batas depan perinium. Permukaan luarnya ditumbuhi rambut dan banyak mengandung kelenjar minyak. Didalamnya banyak pula terdapat pleksus- pleksus vena yang dapat mengakibatkan hematoma bila terkena trauma. Jaringan syaraf yang menyebar luas menyebabkan labia mayora sensitif terhadap sentuhan nyeri dan suhu tinggi, yang juga berfungsi selama rangsangan seksual. Labia mayora analog dengan skrotum pada pria. Ligamentum rotundum berakhir di batas atas labia mayora. Setelah perempuan melahirkan bebarapa kali, labia mayora menjadi kurang menonjol dan pada usia lanjut mulai mengeriput.
3)      Labia Minora
Labia minora merupakan suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam bibir besar. Kedepan kedua bibir kecil bertemu yang diatas klitoris membentuk preputium klitoridis dan yang dibawah membentuk frenulum klitoridis. Kebelakang kedua bibir kecil juga bersatu dan membentuk fossa navikulare. Fossa navikulare ini pada prempuan yang belum pernah bersalin tampak utuh, cekung seperti perahu. Pada perempuan yang pernah melahirkan kelihatan tebal dan tidak rata. Kulit yang meliputi bibir kecil mengandung banyak grandula sebasea (kelenjar-kelenjar lemak) dan juga ujung- ujung syaraf yang menyebabkan bibir kecil sangat sensitif. Jaringan ikatnya mengandung banyak pembuluh darah dan beberapa otot polos yang menyebabkan bibir kecil ini tampak mengembang. Ruang diantara kedua labia minora disebut Vestibulum.
4)      Klitoris (Kelentit)
Klitoris merupakan suatu tunggul atau organ yang sedikit menonjol dan identik dengan penis laki- laki. Organ ini mengandung banyak urat- urat syaraf sensoris dan erektil. Dengan banyakna urat syaraf dan pembuluh darah gland klitoridis amat sensitif sehingga dapat mengembang, bila ada rangsangan seksual atau sensasi erotik.
Besarnya klitoris berfariasi antara setiap wanita, tetapi kira- kira sebesar kacang hijau, dan tertutup oleh preputium klitoridis, dan dua krura yang menggantungkan klitoris ke os pubis. Apabila tenaga kesehatan kurang cermat dan kurang memahami tentang genitalia eksterna, akibat prepusium menutup klitoris, kadang- kadang menyangka bagian ini sebagai meatus uretra, sehingga terdapat kesalahan dalam perasat pemasangan kateter dan mencoba memasukkan pada bagian ini. Padahal diketahui bahwa usaha memasukan kateter kedaerah ini dapat menimbulkan rasa yang tidak nyaman.  
5)      Vestibulum/ Serambi
Vestibulum merupakan suatu rongga yang berbentuk seperti perahu atau lonjong dan dibatasi labia minora kanan dan kiri, sebelah atas oleh klitoris dan sebelah belakang bawah oleh fourchet. Ada enam lubang yang bermuara kedalam vestibulum yaitu:
*      Satu buah orifisium uretra eksternum
*      Dua muara dari lubang muara kelenjar parauretralis
*      Introitus vaginae
*      Dau muara yang berasal dari lubang muara bartolini, yang terdapat disamping dan agak kebelakang dari introitus vaginae
Pada bagian posterior cekungan ini terdapat cekungan lagi yang disebut fossa navikularis. Kelenjar bartolini merupakan kelenjar yang membasahi vestibulum karena mengeluarkan sekret mukus selama rangsangan seksual.
6)      Hymen (selaput dara)
Hymen merupakan lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina. Hymen bersifat elastic tetapi kuat karena terdiri atas jaringan ikat elastic dan kolagen. Permukaannya ditutupi epitelum skuamosum kompleks. Hymen mempunyai bentuk yang berbeda- beda, dari yang seminular (bulan sabit) sampai yang berlubang- lubang atau yang ada pemisahnya (septum), konsisteensinyapun berbeda-beda dari yang kaku sampai yang lunak sekali. Hiatus himenalis (lubang selaput dara) berukuran dari yang berujung jari sampai yang mudah dilalui oleh dua jari.
Hymen fibriata sering dikacaukan dengan hymen yang sudah robek. Biasanya hymen robek setelah koitus, meskipun bisa juga hymen robek karena keadaan tertentu.
Umumnya saat hymen robek saat koitus maka robekan terjadi pada tempat jam 5 atau jam 7 dan smapai dasar selaput dara itu. Bila telah melahirkan hymen hanya tinggal sisa- sisa saja sebagai karunkula mirtiformisis (karunkula himenalis). Hymen yang tidak berlubang atau tertutup sama sekali disebut hymen imperforate.
Pada beberapa wanita, didapatkan hymen yang dapatrobek saat melakukana aktivitas fisik atau latihan fisik berat atau kecelakaan.
7)      Perinium
Terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata- rata 4 cm. Jaringan yag mendukung perinium terutama ialah diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis. Diafrgma pelvis terdiri atas otot levator ani dan otot kogsigis posterior serta fasia yang ditutupi kedua otot ini. Diafragma urogenitalis terletak eksternal dari diafragma pelvis, yaitu di daerah segitiga antara tuber isiadika dan simfisis pubis. Diafragma urogenitalis meliputi muskulus tranversus perinei profunda, otot konstriktor uretra dan fasia internal maupun eksternal yang menutupinya. Perinium mendapat pasokan darah terutama dari arteria pudenda interna dan cabang- cabangnya. Oleh sebab itu,  dalam melakukan penjahitan perinium dapat dilakukan anastesi blok pudendus. Otot levator kiri dan kanan bertemu ditengah- teengah diantara anus dan vagina yang diperkuat oleh tendon sentral perinium. Ditempat ini bertemu otot- otot bulbokavernosus, muskulus transversus perinei superfisialis, dan sfingter ani eksternal. Struktur ini membentuk perineal body yang memberikan dukungan bagi perinium. Dalam persalinan sering mengalami laserasi, kecuali dilakukan epistomi adekuat.
                                                                                                                        
2.      Genitalia Interna
a.       Vagina/ Liang Senggama
Vagina adalah suatu saluran berbentuk pipa atau tabung yang merupakan suatu lorong yang melengkung kedepan dan terdiri atas muskulo membranosa yang menghubungakan vulva sampai uterus. Panjang vagina pada dinding depan sekitar 6- 7 cm, dan lebih pendek dari dinding belakang, sedang pada dinding  posterior/ belakang panjangnya kira-kira 7-10 cm.
Fungsi vagina adalah sebagai saluran keluarnya darah menstruasi, alat senggama , jalan masuknya spermatozoa, membantu mencegah infeksi dan jalan lahir.
Dua pertiga bagian vagina sebelah atas merupakan bagian yang berasal dari duktus mulleri, sedang sepertiga bagian bawah berasal dari sinus urogenitalis.
Bentuk vagina sebelah dalam yang berlipat- lipat disebut rugae dan ditengah- tengahnya ada bagian yang lebih keras disebut  kolumna rugarum. Lipatan- lipatan ini memungkinkan vagina pada melebar, sesuai dengan fungsinya sebagai bagian lunak jalan lahir. Di vagina tidak didapatkan kelenjar- kelenjar bersekresi. Epitel vagina terdiri dari epitel gepeng tak bertanduk, dibawahnya terdapat jaringan ikat yang menagandung banyak pembuluh darah. Pada kehamilan terdapat hipervarkularisasi lapisan jaringan tersebut, sehingga dinding vagina kelihatan kebiru- biruan, yang disebut livide. Dibawah jaringan ikat terdapat otot- otot dengan susunan yang sesuai dengan susunan otot- otot usus. Bagian dalamnya terdiri atas muskulus sirkularis dan bagian luarnya atas muskulus longidutinalis. Disebelah luar otot0 otot ini terdapat fasia (jaringan ikat) yang akan berkurang elastisitasnya pada wanita yang lanjut usia.
b.      Serviks/ Mulut Rahim
Walaupun serviks adalah bagian uterus, tetapi struktur dan fungsinya berbeda dengan corpus uteri. Serviks membentuk sepertiga bagian bawah uterus dan merupakan daerah dibagian bawah isthmus yang meliputi ostium externum. Serviks kadang- kadang disebut sebagai collum uteri. Canalis cevicis berbentuk fusiformis dan serviks secara keseluruhan cenderung berbentuk barrer. Pada wanita dewasa pajang serviks 2,5 cm dan membentuk sepertiga panjan seluruh uterus. Selama kehidupan intrauteri serviks merupakan bagian terbesar uterus dan pada kehamilan minggu terakhir terjadi penebalan corpus uteri karena meningkatnya hormon esterogen.
Serviks memiliki fungsi sebagai berikut:
*      Membantu mencegah masuknya infeksi kedalam uterus
*      Mengadakan dilatasi dan menarik diri selama persalinan untuk memungkinkan kelahiran fetus dan plasenta melalui vagina.
Setelah kelahiran, serviks kembali ke ukuran semula hampir sama dengan ukuran saat tidak hamil.
c.       Uterus/ Rahim
Uterus terletak di panggul kecil, sebelah depan dibatasi oleh kandung kemih dan disebelah belakang rektum. Bentuknya seperti buah peer/ advokad dengan sedikit gepeng kearah muka belakang. Dua lembar poritoneum menutupi bagian ini, bagian kann dan kirinya menyatu membentuk ligamentum tatum. Lipatan poritoneum disebelah depan longgar, yang disebut plika vesikouterina, kavum douglas merupakan kantong yang terletak dibelakang lipatan peritoneum antara uterus dan rectum.
Uterus terdiri dari dua bagian utama, yaitu serviks dan korpus. Hubungan antara kafum uteri dan kanalis servikalisdisebut ostium uteri internum, sedangkan muara kanalis servikalis didalam vagina disebut ostium uteri eksternum.
Korpus uteri biasanya membentuk sudut kedepan terhadap serviks. Keadaan ini disebut antefleksi. Namun bisa juga retrofleksi atau lurus tergamtung isi kandung kemih dan rectum. Pada orang dewasa yang belum pernah melahirkan, besar uterus kira- kira sebesar telur ayam, panjang 7- 8 cm dan lebar 4-5 cm.
Serviks terbenam dalam jaringan yang disebut paranetrium, yang disebut paranetrium yang banyak mengandung otot polos. Bagian serviks yang menonjol kedalam puncak vagina disebut portio vaginalis. Uterus memiliki fungsi yaitu menyiapkan tempat untuk ovum yang telah mengalami fertilisasi, memberi makan ovum yang telah dibuahi selama kehamilan, untuk mengeluarkan hasil konsepsi setelah cukup umur, dan untuk mengadakan involusi setelah bayi lahir.


d.      Tuba fallopi
Terdapat pada tepi atas ligamentum tatum, berjalan kearah lateral mulai dari kornu uteri kanan dan kiri. Panjangnya 8- 14 cm dengan diameter kira- kira 0,6 cm. Terdiri atas:
·         Pars intertisialis (intra murralis)
Terletak diadalam uterus (myometrium) dan merupakn tuba yang berjalan pada dinding uterus, mulai pada ostium intena tubae.
·         Pars ithmicae
Merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
·         Pars ampuralis
Merupakn bagian tuba yang paling lebar yang berbentuk seperti huruf  S. Ampula membangun segmen dista dan segmen tengah tuba. Sperma dan ovum bersatu dan fertilisasi didalam ampula.
·         Pars infundibilum
Merupakan bagian yang paling distal, dilengkapi dengan fibria atau umbai- umbai dibagian ujungnya, sedangkan lobangnya disebut ostium abdominalistubae. Fibiae membengkak dan hampir erektil saat ovulasi.
Tuba ditutupi seluruhnya oleh peritoneum (mesosalfing). Secara ontogenis tuba berasal dari duktus mulleri. Bagi tuba fimbra penting artinya untuk menagkap telur untuk kemudian menyalurkannya kedalam tuba. Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum viserale yang merupakan bagian dari ligamentum latum.
e.       Ovarium (indung telur)
Ovarium ada dua dikiri dan kanan uterus. Terletak difosa ovarika yang merupakan suatu cekungan pada percabangan arteri iliaka eksterna dan arteri hipogastrika. Besar ovarium kira- kira 4 cm, lebar dan tebal kira- kira 1,5 cm.
Ovarium terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar/corteks dan bagian dalam/medula. Pada corteks terdapat folikel- folikel primordial, pada medulla terdapat pembuluh darah, pembuluh saraf dan pembuluh limfa. Secara ontogenis ada 3 unsur yang membentuk jaringan ovarium yaitu:
·         Epitel coleom (mesotelium)à pelapis ovarium dan sel- sel folikuler (granulosa)
·         Sel- sel germinal
·         Sel- sel masenkim lain yang menjadi sel- sel stroma dan sel teka.
Fungsi utama ovarium adalah sebagai tempat pemasakan sel- sel germial. Selain itu ovarium juga berfungsi sebagai sumber produksi hormon- hormon. Diperkirakan pada waktu lahir, didalam ovariumwanita terdapat kira- kira 100.000 folikel primer yang setiap bulannya akan keluar satu folikel yang dalam perkembangannya akan menjadi folikel de graff.
Folikel de graff yang matang terdiri atas:
·         Ovumàsuatu sel besar dengan diameter kira- kira 0,1 mm yang mempunyai nucleus dengan anyaman kromatin
·         Stratum granulosumàsel- sel bulat kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum
·         Teka internaàlapisan yang melingkari stratum granuulosum dengan sel- sel kecil daripada sel granulose
·         Teka eksternaàterbentuk oleh stratum ovarium yang terdesak

3.      Siklus Menstruasi
Peristiwa menstruasi atau haid adalah peristiwa pengeluaran sel telur yang tidak dibuahi atau berimplantasi bersama lapisan endometrium, darah dan lendir yang meluruh dan keluar dari tubuh.
Dalam kehidupan seorang wanita akan mengalami tida kurang dari 400 kali akan mengalami pengelupasan dan regenerasi pada endometriumnya. Darah yang keluar lewat menstruasi seluruhnya tidak kurang dari 3 kali jumlah total besi yang ada pada orang dewasa.
Wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya. Siklus menstruasi secara berulang terjadi setiap bulannya mengalami empat masa (stadium) yaitu:
·         Stadium menstruasi (desquamasi)à pada masa ini endometrium terlepas dari dinding rahim disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis yang tertinggal yang disebut stratum basale. Bersaamaan dengan keluarnya darah, keluar pula potongan endometrium dan lendir dari serviks. Darah ini tidak membeku karena ada fermen yang mencegah pembekuan darah an mencairkan potongan mukosa. Banyaknya perdarahan selama haid kira- kira 50 cc.
·         Stadium post- menstruum (regenerasi)à luka yang terjadi karena endometrium terlepas perlahan mulai ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang berasal dari sel epitel kelenjar endometrium. Tebal endrometrium pada masa ini kira- kira 0,5 mm dan siklusnya berlangsung selama 4 hari.
·         Stadium interstruum  (ploriferasi)à pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal kira- kira 3,5 mm. Siklus ini berlangsung kira- kira 5- 14 hari dimana kelenjar- kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari kelenar lain.
·         Stadium pramenstruum (sekresi)à pada tahap ini, endometrium tetap tebalnya tetapi berubah menjadi panjang dan berliku- liku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan zat kapur sebagai makanan untuk sel telur. Perubahan ini untuk mempersiapkan endometrium menerima sel telur. Siklus ini berlangsung 14- 28 hari, jika tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepas dengan perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi.


B.     Konsepsi
Konsepsi didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus.


1.      Ovum
Ovum merupakan sel tersebar pada badan manusia. Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovum yang pecah. Kadar esterogen yang tiggi meningkatkan pergerakan tuba uterine sehingga silia tuba tersebut dapat menangkap ovum dan gerakannya sepanjang tuba menuju rahim.
Ada dua lapisan pelindung yang mengelilingi ovum. Lapsan pertama berupa membran tebal tidak berbentuk yang disebut zonapelucida. Lingkaran luar yang disebut korona radiate, terdiri dari sel- sel oval yang dipersatukan oleh asam hialuronat. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi. Apabila tidak difertilisasi oleh sperma, ovum berdegenerasi dan direabsorbsi.
Pada waktu ovulasi sel telur yang telah masak dilepaskan dari ovarium. Dengan gerakan seperti menyapu oleh fimbria tuba uterine, ia ditangkap oleh infudibulum. Selanjutnya ia masuk kedalam ampula sebagai hasil gerakan silia dan otot. Sebuah ovum mungkin ditangkap/ masuk kedalam infundibulum tuba yang berlawanan. Keadaan ini disebut migrasi eksterna. Ovum biasanya dibuahi dalam waktu 12 jam setelah ovulasi dan akan mati dalam 12 jam bila tidak segera dibuahi.
2.      Sperma
 Spermatozoa terdiri dari 3 bagian yaitu:
·         Kaput (kepala) yang membentuk bahan nucleus
·         Ekor berguna untuk bergerak
·         Bagian silindrik, menghubungkan kepala dan ekor
Pada saat coitus kira- kira 3- 5 cc semen ditumpahkan kedalam fornik posterior dengan jumlah spermatozoa sekitar 200- 500 juta. Dengan gerakan ekornya sperma masuk kedalam kanalis servikalis. Didalam rongga uterus dan tuba, gerakan sperma terutama disebabkan oleh kontraksi otot- otot pada rongga tersebut. Spermatozoa dapat memicu ampula, kira- kira satu jam setelah coitus. Ampula tuba merupakan tempat terjadinya fertilisasi. Hanya beberapa ratus sperma yang dapat mencapai tempat ini. Sebagian besar mati sebagai akibat keasaman vagina, sebagian lagi hilang atau mati dalam perjalanan. Sperma dapat bertahan dalam saluran reproduksi wanita sampai empat hari.
Dalam saluran reproduksi wanita spermatozoa mengalami kapasitasi sebelum ia mampu membuahi ovum. Kapasitasi terjadi dalam rongga uterus dan tuba yaitu berupa pelepasan lapisan pelindung disekitar akrosom. Setelah ini terjadilah reaksi akrosomik yaitu pembentukan lobang- lobang kecil ada akrosom tempat dilepaskannya enzim- enzim yang dapat meliliskan corona radiata dan zona pelucida. Setidak- tidaknya dikenal dua enzim yaitu CPE (corona penetrating enzyme) yang mencerna korona radiata dan bialuronidase yang mencerna zona pelusida.
3.      Fertilisasi
Fertilisasi adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antar sel mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba. Dalam literatur istilah lain yang sering dipakai untuk fertilisasi adalah konsepsi, fekondasi/ pembuahan.
Dengan adanya ovum, fertilisasi inti ovum segera berubah menjadi pronukleus betina, sementara spermatozoa setelah melepaskan ekornya berubah menjadi pronukleus jantan. Keduanya akhirnya melebur ditengah- tengah sitoplasma sel telur dan terjadilah zigot.
Pada saat coitus, 3-5 cc semen yang ditumpahkan ke dalam forniks posterior, dengan jumlah spermatozoon sekitar 200-500 juta. Gerakan sperma dari serviks terus melintasi uterus menuju tuba falopi. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi bakal janin (embrio). Gerakan sperma di dalam rongga uterus dan tuba disebabkan oleh kontraksi otot-otot pada organ tersebut.
Spermatozoa yang dapat melintasi zona pellusida dan masuk ke dalam vitellus pada saat fertilisasi hanya satu. Pada keadaan normal, sel tubuh mempunyai 46 buah kromosom, masing-masing ovum dan sperma memiliki 23 kromosom terdiri dari 22 kromosom tubuh (autosom) dan 1 kromosom seks. Kedua inti akan menyatu pada saat fertilisasi, sehingga ovum memiliki 46 kromosom, bersatunya sel sperma dan sel telur membentuk zigote.
Zigot akan mengalami pembelahan sekitar 30 jam pasca konsepsi. Proses pembelahan menjadi 2 sel disebut blastomer. Blastomer akan berjalan menuju uterus dan terus melakukan pembelahan menjadi 4 sel, kemudian membelah lagi menjadi 8 sel dan akhirnya zigot menjadi 12-16 blastomer yang menyerupai buah murbai yang disebut morula. Perjalanan zigot hingga memasuki kavum uteri memerlukan waktu sekitar 3 hari.


C.    Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
Sejak konsepsi pertumbuhan konseptus sangat cepat yaitu zigot mengalami pembelahan menjadi morula (terdiri dari 16 sel blastomer), kemudian menjadi blastokis  yaitu terdapat cairan ditengah yang mencapai uterus dan kemudian sel-sel mengelompok.  Berkembang menjadi embrio  (sampai minggu ke-7). Setelah minggu ke-10 hasil konsepsi disebut janin. Konseptus merupakan semua jaringan konsepsi yang membagi diri menjadi berbagai jaringan embrio, karion, amnion, dan plasenta.
Embrio akan berkembang sejak usia 3 minggu hasil konsepsi. Secara klinik pada usia gestasi 4 minggu dengan USG akan tampak sebagai kantong gestasi berdiameter 1 cm, tetapi embrio belum tampak. Pada minggu ke 6 dari haid terakhir usia konsepsi adalah 4 minggu, embrio berukuran 5 mm, kantong gestasi berukuran 2-3 cm. Pada saat itu akan tampak denyut jantung secara USG.  Pada akhir minggu ke-8 usia gestasi, 6 minggu usia embrio, embrio berukuran  22-24 mm, dimana akan tampak kepala yang relatif besar dan tonjolan jari.
Pada usia gestasi ke-6 : telah terjadi pembentukan hidung, dagu, palatum, dan tonjolan paru, jari-jari telah membentuk namun masih tergenggam, jantung telah membentuk penuh.
Usia gestasi ke-7 :  mata tampak pada muka, adanya pembentukan alis dan lidah.
Usia gestasi ke-8 : mirip bentuk manusia, mulai pembentukan genitalia eksterna, sirkulasi melalui tali pusat dimulai, tulang mulai terbentuk.
Usia gestasi ke-9 : kepala meliputi separuh besar janin, sudah terbentuk muka, kelopak mata terbentuk namun tidak akan membuka sampai 28 minggu.
Usia gestasi ke 13-16 : janin berukuran 15 cm, ini merupakan awal dari trimester ke-2, kulit janin masih transparan, telah mulai tumbuh lanugo (rambut janin). Janin bergerak aktif, yaitu menghisap dan menelan air ketuban. Telah terbentuk mekonium (faeses) dalam usus. Jantung berdenyut 120-150/menit.
Usia gestasi ke 17-24 : komponen mata terbentuk penuh, juga sidik jari. Seluruh tubuh diliputi oleh verniks kaseosa (lemak), jan telah mempunyai refleks.
Usia gestasi ke 25-28 : saat ini disebut permulaan trimester ke-3, dimana terdapat perkembangan obat yang cepat, sistem saraf mengendalikan gerakan dan fungsi tubuh, mata sudah membuka. Kelangsungan hidup pada periode ini sangat sulit bila lahir.
Usia gestasi ke 29-32 : bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan untuk hidup (50-70 %). Tulang telah terbentuk sempurna, gerakan napas telah reguler dan suhu tubuh relatif stabil.
Usia gestasi ke 33-36 : berat janin 1500-2500 gram, bulu kulit janin ( lanugo) mulai berkurang, pada saat 35 minggu paru telah matur, janin dapat hidup tanpa kesulitan.
Usia gestasi 38-40 : sejak 38 minggu kehamilan disebut aterm, dimana bayi akan meliputi seluruh uterus. Air ketuban mulai berkurang, tetapi masih dalam batas normal.
Kehamilan Minggu 1
Minggu ini sebenarnya masih termasuk dalam periode menstruasi. Bahkan, pembuahan tidak terjadi. Ini adalah minggu yang sangat awal, jika bunda sedang merencanakan kehamilan, bunda bersikap seperti sedang hamil. Artinya. Bunda harus mulai makan makanan sehat, minum vitamin untuk kehamilan yang mengandung asam folat serta berhenti minum obat-obatan dan minuman yang mengandung alkohol, merokok serta makanan tidak sehat lainnya.
Kehamilan Minggu 2
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Artinya, periode menstruasi baru saja selesai. Rahim mulai membentuk lapisan pada endometrium yang mengental dan mengisi dengan darah siap menerima kehadiran janin. Ini menjadi tempat yang nyaman dan saluran makanan ke janin. Pada saat yang sama salah satu dari ovarium berkembang dalam persiapan untuk ovulasi (pembuahan).
Sekitar 14 hari sebelum siklus menstruasi berikutnya, konsepsi terjadi. Ovarium melepaskan telur yang siap untuk dibuahi lebih bawah tuba falopi menunggu untuk saluran pasangan. Telur yang telah dibuahi membagi menjadi dua bagian 30 jam setelah pembuahan. Sambil terus membagi, telur bergerak di tuba falopi menuju rahim. Sambil terus membagi, bergerak telur di tuba falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.
Kehamilan Minggu 3
Sampai kehamilan minggu ke-3, mungkin bunda masih belum sadar jika sedang hamil. Kehamilan terjadi ketika sperma membuahi telur yang matang di tuba falopi (saluran yang menghubungkan ovarium ke rahim). Ada materi genetik dalam sel sperma dan sel telur yang telah dipecah menjadi ratusan (Ukurannya sangat kecil, 0,1-0,2 mm.) yang berubah menjadi blastosit yang masuk ke dalam saluran tuba dan kemudian ke dalam rahim. Setelah sekitar 5 hari, blastosit menempel pada rahim tersebut.
Kehamilan Minggu 4
Dalam pekan ini, sekelompok sel-sel baru ditanamkan berkembang sangat pesat, berkembang dan berkerumun. Kelompok sel dibagi menjadi dua bagian, satu menjadi plasenta dan lainnya menjadi janin. Sel berlapis juga terbentuk yang berkembang menjadi bagian tertentu dari bagian tubuh bayi nanti. Lapisan ketiga adalah ektoderm, endoderm dan mesoderm. Kantung ketuban dan saluran ketuban mulai bentuk dan juga yolk sac terlihat. Yolk sac atau kantung kuning, merupakan struktur membran yang berfungsi sebagai sistem sirkulasi embrio sampai jantungnya berfungsi. Yolk sac lanjut akan berkembang menjadi saluran pencernaan bayi.
Pada akhir minggu ini, mungkin bunda akan mendapatkan hasil yang positif jika menggunakan testpack. Ada banyak jenis tes yang dapat menunjukkan hasil positif bahkan 10 hari setelah pembuahan, tetapi bunda mungkin ingin menunggu beberapa hari lagi untuk hasil yang lebih akurat.
Sebaiknya bunda harus menghindari semua jenis obat kecuali disarankan oleh d okter kandungan. Banyak obat dan suplemen atau makanan yang aman untuk dimakan saat tidak hamil, namun bisa berakibat buruk bagi kandungan bunda. Beberapa obat flu, sinus dan obat penghilang rasa sakit dapat menyebabkan masalah bagi bunda dan kandungan.
Kehamilan Minggu 5
Minggu ini, panjang janin sekitar 1,27 mm. Sistem syaraf, otot, dan tulang mulai dibentuk.
Dalam minggu ini, bunda melewatkan periode menstruasi dan mungkin bunda sudah mulai menduga bahwa sedang hamil. Jika menguji di rumah dengan testpack, bunda akan memiliki hasil yang positif. Namun, kadang-kadang testpack tidak menunjukkan tanda-tanda positif sampai seminggu kemudian atau bahkan lebih, jadi jangan kecewa jika hasilnya negatif. Jika masih tidak mengalami menstruasi sampai beberapa hari setelah tes pertama, silakan lakukan tes lagi karena tingkat HCG (Human Chorionic Gonadotropin) meningkat seiring dengan perkembangan kehamilan Anda sehingga lebih mudah terdeteksi oleh testpack.
Mungkin ini lah saat-saat pertama bunda merasa kurang nyaman dengan perut dan muntah mulai karena serangan 'morning sickness'. Biasanya ini terjadi di pagi hari, tetapi ada juga yang mengalaminya sepanjang hari bahkan sampai malam. Ada studi baru yang menunjukkan bahwa morning sickness merupakan tanda kehamilan yang sehat. Tapi kalaupun bunda tidak mengalaminya, tidak perlu khawatir karena sebenarnya ini hanya satu gejala kehamilan.
Kehamilan Minggu 6
Jantung bayi mulai berdetak. Hari ini, embrio berbentuk dengan panjang sekitar 1/17 inci. Ukuran embrio rata-rata sekitar 2 - 4 mm diukur dari bagian atas kepala sampai bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah ditutup.
Tali pusar juga berkembang. Mata dan telinga mulai tumbuh. Jantung janin mulai memompa darah ke tubuh mungil ini dan sebagian organ lain yang masih berkembang.
Mual atau morning sickness masih akan terus berlangsung dalam beberapa minggu. Bisa jadi bunda mulai menolak beberapa jenis makanan, bahkan makanan yang biasanya disukai! Mulai minggu ini, sebaiknya bunda mulai menemui dokter kandungdan untuk berkonsultasi. Yang jelas, jika bunda masih merokok dan minum minuman beralkohol, ini lah saatnya untuk benar-benar berhenti!
Kehamilan Minggu 7
Pada akhir minggu ketujuh, berat janin meningkat pesat. Ukuran saat ini sekitar sekitar 5 - 13 mm panjang dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar kacang hijau. Minggu ini, otak bayi akan berkembang, serta mata, hidung, usus, pankreas, dan tenggorokan. Tonjolan kecil yang tampak seperti tangan dan kaki, terbentuk pada minggu ke 6.
Pada minggu ke-7 ini, biasanya merupakan minggu terakhir dimana gejala kehamilan terlihat. Pada tahap ini, bunda akan mengalami penurunan berat badan dan kondisi ini normal karena bunda masih sering mual dan muntah. Namun dalam beberapa minggu ke depan, berat badan bunda akan meningkat cepat. Jika masih merasa mual dan muntah, pastikan bunda makan dan minum dalam porsi sedikit namun sering.
Kehamilan Minggu 8
Detak jantung bayi dapat didengar oleh USG. Ukuran janin sekitar 14 - 20 mm. Banyak perubahan akan terjadi pada janin bunda. Jari tangan dan kaki mulai berkembang. Wajah mulai terbentuk. Usus mulai membentuk tali pusar. Bronkus, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan mulai terbentuk.
Saat ini, ukuran rahim sama dengan ukuran buah jeruk. Berat badan mungkin mulai meningkat minggu ini. Jika ini kehamilan kedua, kehamilan dapat dilihat dengan jelas, otot-otot dan sendi tidak sekuat seperti sebelumnya (mulai kendur). Mungkin bunda akan mengalami sedikit masalah dengan kulit dalam minggu ini tapi jangan khawatir karena segera akan kembali normal pada trimester ke-2.
Kehamilan Minggu 9            
Tulang mulai tumbuh. Mata dan lidah mulai terbentuk dengan sempurna. Telinga luar mulai bentuk, kaki dan tangan terus berkembang. Usus mulai bergeser dari tali pusar ke daerah perut sebagai pengembangan dari tubuh bayi. Jari-jari kecil mulai muncul tapi sangat singkat.
Minggu ini, ukuran janin berkisar 22 - 30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.
Pastikan asupan cairan bunda cukup. Dehidrasi merupakan penyakit yang sering terjadi pada wanita hamil karena saat hamil kebutuhan cairan tubuh juga meningkat.
Kehamilan Minggu 10
Sekitar minggu ini janin sudah mulai bergerak di dalam rahim. Semua organ vital mulai bekerja sama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit.
Janin itu mulai terlihat seperti manusia kecil dengan ukuran panjang 32 - 43 mm dan berat sekitar 7 gram. Saat di-USG, bunda akan mengenali siku, lutut, pergelangan tangan, bahu, pergelangan kaki, seperti tangan dengan jari-jari dan kaki dengan jari-jari kecil. Tapi karena ukurannya masih kecil, bunda mungkin tidak akan melihat gerakan sama sekali.
Dalam minggu ini, bunda mungkin akan mengalami perubahan suasana hati. Mual kehamilan yang dirasakan bunda mungkin sudah sedikit berkurang, tapi bisa jadi belum karena dipengaruhi perubahan hormon yang kerap naik turun.
Selama kehamilan, volume darah akan meningkat. Rata-rata kenaikan sekitar 50% lebih sampai akhir kehamilan. Ini membuat pembuluh darah lebih terlihat pada kulit, coba perhatikan di bagian payudara, kaki, dan perut.
Berat badan akan terus meningkat. Saat menemui dokter kandungan, berat badan bunda pasti akan diperiksa untuk mengetahui apakah berat bunda sudah cukup. Berat badan di bawah rata-rata mungkin merupakan tanda masalah tertentu. Misalnya bayi berat badan di bawah rata-rata karena kurangnya asupan makanan dari plasenta. Selama hamil, sebaiknya bunda makan dengan bijaksana! Pilih lah makanan sehat. Kenaikan berat badan selama hamil yang normal berkisar antara 12-20 kg.
Kehamilan Minggu 11
Minggu ini masih merupakan saat kritis perkembangan bayi. Mulai minggu ini hingga minggu 20, pertumbuhan bayi sangat cepat. Dari 44-60 mm dan beratnya 8 gram sampai 14-16 cm dan berat 260 gram pada 20 minggu. Ukuran kepalanya adalah sekitar setengah panjang tubuh. Alat kelamin luar berkembang, namun masih terlalu dini untuk memeriksa jenis kelamin dengan USG. Cacat lahir atau kelainan dapat terbentuk pada awal minggu 10 sampai 11. Sampai minggu ini, plasenta belum mulai bekerja dan akan berubah dalam 10-14 hari ke depan.
Bunda akan mengalami nafsu makan yang meningkat dan penciuman akan menjadi lebih sensitif sehingga akan terganggu dengan bau tertentu.
Kehamilan Minggu 12
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari kecil dan jari kaki sepenuhnya terpisah. Usus bayi berada di dalam rongga perut.
Dengan meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin juga meningkat. Ukuran janin berkisar sekitar 63 mm dan berat 14 gram.
Kehamilan Minggu 13
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang menyediakan oksigen, nutrisi, dan limbah bayi. Kelopak mata bayi meringkuk untuk melindungi mata berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan berat 19 gram
Kehamilan Minggu 14
Tiga bulan setelah pembuahan, ukuran panjang janin berkisar sekitar 80-110 mm dan berat 25 gram. Lehernya tumbuh lebih panjang dan lebih kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh. Kelenjar prostat pada bayi laki-laki dan ovarium berkembang turun dari perut menuju rongga panggul.
Kehamilan Minggu 15
Tulang dan sumsum tulang dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pekan ini. Kulit bayi sangat tipis sehingga pembuluh darah terlihat. Pada akhir minggu ini, berat janin 49 gram dan panjangnya 113 mm.
Kehamilan Minggu 16
Janin mulai bergerak! Tapi tidak perlu khawatir jika bunda belum merasakannya. Minggu ini, janin memiliki ukuran 116 mm dan berat 80 gram.



Kehamilan Minggu 17
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Noble coklat lapisan lemak mulai tumbuh, untuk menjaga suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda? Ketika ia / dia dilahirkan, berat lapisan lemak mencapai tiga perempat dari total berat.
Kehamilan Minggu 18
Janin mulai mampu mendengar. Ia bisa terkejut bila mendengar sesuatu yang keras! Mata bayi mulai berkembang. Janin juga akan mulai menundukan kepalanya seperti memberi hormat saat perut bunda terkena cahaya, seperti jika bunda sedang berjemur atau menyorotkan senter ke arah perut bunda. Minggu ini, ukuran panjang janin akan berkisar 14 cm dan berat 140 gram.
Kehamilan Minggu 19
Tubuh bayi ditutupi dengan verniks kaseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah memiliki jutaan saraf motorik sehingga ia mulai mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Ukuran janin minggu ini berkisar 226 gram dengan panjang hampir 16 cm
Kehamilan Minggu 20
Minggu ini, berat janin berkisar 260 gram dan panjangnya 14-16 cm. Di bawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis, dan subkutan. Rambut dan kuku juga sudah mulai tumbuh.
Kehamilan Minggu ke 20- 24
Kulit janin berkeriput karena terdapat terlalu sedikit lemak subkutan. Lanuguo menjadi lebih gelap dan vernix caseosa meningkat. Dari minggu ke 24 dst, fetus akan menendang dalam merespon rangsangan misalnya bising yang keras dari luar. Pada minggu ini, semua organ telah tumbuh.
Kehamilan Minggu ke 24- 28
Janin mulai membuka mata, alis dan bulu mata telah berkembang dengan baik. Rambut tumbuh menutupi kepala. Lebih banyak deposit lemak subkutan yang menyebabkan kerutan kulit berkurang. Janin mengalami penurunan dari abdomen pada minggu ke 28
Kehamilan Minggu ke 28- 32
Lanuguo janin mulai berkurang, tubuh mulai memulat karena lemak disimpan disana. Janin terus turun.
Kehamilan Minggu ke 32- 36
Lanuguo sebagian besar telah terlepas/ rontok tetepi kulit mesih ditutupi oleh vernix caseosa. Testis fetus laki- laki terdapat didalam skrotum pada minggu ke 36, dan ovarium fetus prempuan masih berada disekitar cavitas pelvic. Kuku jari tangan dan kaki mencapai ujung jari. Umbilicus sekarang terletak lebih di pusat abdomen.
Kehamilan Minggu ke 36- 40
Penulangan/ osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan lewatnya fetus melalui jalan lahir. Gerakan pernafasan fetus dapat diidentifikasi pada pemindaian ultrasod. Pada minggu ini fetus mendapat penambahan BB hampir 1 kg.


Daftar pustaka            
Romauli, suryati. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan I Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Prawirohardjo, sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
___________________.2011. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Verralls, sylvia. 1997. Anatomi & Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Jakarta: EGC.
Raven (1981). Atlas Anatomi. Jakarta : Djambatan.
See more at :http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/kehamilan-1-month/245-perkembangan janin-minggu-1-40-bagian-1#sthash.NHlIPr88.dpuf








Tidak ada komentar:

Posting Komentar